Pemerintah telah menerapkan serangkaian langkah khusus untuk mengendalikan penyebaran virus SARS-CoV-2 di tempat kerja dan lingkungan sosial. Proses pengendalian ini sangat penting, karena ketidakmampuan untuk menemukan carriers/ pembawa sebelum menunjukkan dan tanpa gejala, dapat mengganggu efektivitas proses pengendalian. Penularan SARS-CoV-2 dari pasien bergejala dan tanpa gejala terjadi melalui droplet yang dikeluarkan saat batuk atau bersin tanpa menutup mulut atau hidung. Namun, hal ini tentu tidak menutup kemungkinan terjadinya infeksi melalui kontak sentuhan pada permukaan benda dan lingkungan. Hipotesis fomite ini dianalisis dengan menguji sampel swab lingkungan menggunakan metode PCR kuantitatif Reverse Transcription (RT-qPCR). Dalam penelitian ini, deteksi genetik yang dilakukan di 13 titik di asrama mahasiswa Universitas Pelita Harapan selama bulan November 2021, enam sampel dinyatakan positif, ditunjukkan dengan Cycle threshold (Ct) RT-qPCR yaitu di lantai 15: lift luar kancing (Ct= 36,69), kancing mesin cuci (Ct=37,24), gagang pintu kamar (Ct=36,79), gagang lemari es (Ct=36,6); di lantai 16: tombol lift luar (Ct=37,47) dan pegangan kursi tunggu lift (Ct=37,84).
Copyrights © 2023