Kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh para imam/biarawan Katolik merupakan fenomena yang kontroversial Gereja Katolik. Ada beberapa faktor yang terkait antara lain, tekanan psikologis dan emosional, serta isu terkait selibat yang menyebabkan kesenjangan pada para imam/biarawan Katolik selama pembinaan dalam menjalani tuntutan praktek hidup selibatnya. Maka menjadi urgensi untuk melakukan analisis kebutuhan psikologis dan dinamika kepribadian pada calon imam biarawan.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. subjek dalam penelitian ini adalah seorang calon imam biarawan Katolik dari Kongregasi MSC yang merupakan anggota Biara Hati Kudus Skolastikat MSC Pineleng. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah cara wawancara, observasi, dokumen, dan tes EPPS. Dalam penelitian kualitatif dengan desain studi kasus ini, validitas ditingkatkan dengan menggunakan teknik Member Checking.Dari hasil tes EPPS, ditemukan bahwa kebutuhan yang tertinggi adalah abasement sedangkan kebutuhan terendah adalah heterosexual. Subjek mampu memenuhi seluruh kebutuhan serta tantangan yang muncul dengan pemunuhan yang sejalan dengan tuntutan hidup selibatnya sebagai seorang calon imam biarawan. dalam menjalani kehidupannya, subjek memiliki nilai akhir yaitu untuk menjadi seorang imam biarawan dengan karakter pribadi yang sederhana dan vektornya adalah inkuisisi.dengan dinamika kepribadian demikian, subjek mampu menyesuaikan seluruh kebutuhannya sejalan dengan tuntutan kehidupan selibat yang ia pilih. integrasi yang baik antara kebutuhan psikologis dengan tuntutan selibat yang dijalani oleh subjek ini menjadi faktor pendukung yang besar untuk kesuksesan tujuan hidup membiaranya.Kata Kunci : Kebutuhan, Dinamika Kepribadian, Selibat.
Copyrights © 2023