Setiap peserta didik dan pendidik memiliki latar belakang yang berbeda, terutama pada pengalaman dan akses mereka terhadap alam dan teknologi. Sebagai pendidik, guru harus mampu menjembatani perbedaan ini untuk membentuk peserta didik yang memiliki kedua kemampuan literasi lingkungan dan literasi teknologi. Literasi lingkungan pada seseorang ditunjukkan oleh kemampuan individu tersebut dalam memahami konsep ekologi, keadaan sosial dan isu-isu tentang lingkungan, serta mempunyai kemampuan berfikir kritis untuk memecahkan masalah lingkungan baik secara individu atau kelompok. Proses terbentuknya literasi lingkungan dipengaruhi oleh berbagai tipe pengetahuan lingkungan, sistem, dan kemampuan berfikir kritis. Environmental-STEM (E-STEM) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan literasi lingkungan dan berfikir kritis. Pelaksanaan pembelajaran E-STEM dapat dilakukan melalui penerapan model PjBL, PBL, pembelajaran inkuiri, pembelajaran Place-based, dan pembelajaran berbasis pengalaman (experiental learning). Melalui teknologi sebagai alat bantu, solusi kritis terhadap permasalahan lingkungan akan semakin baik
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023