Karya tari Bedhayan Sivagraha, terilhami dari adat dan tradisi yang telah terpatri, dalam jiwa masyarakat Jawa yang selalu mengagungkan kebesaran Dewa Siva, sebagai pemralina segala sesuatu yang sudah usang tidak layak berada didunia ini, sehingga harus dikembalikan ke asalnya Hyang Widhi Wasa. Di nusantara ini Dewa Siva dipuja dengan banyak cara salah satunya dengan mengucapkan mantram “Om Nama Siwayaâ€. Dewa Siva dekenal dengan nama Mahadewa Hara, Candra, Shakara, Civan, Nataraja, Ugrareto, Bhava, Sarwa, Satyam, Shivam, Sundaram, Kala, Mahakala, Vama-Deva, Manikmaya, Dhrtavrata. Maka Ciwagraha-lah sebagai tempat yang disucikan umat manusia (Prambanan) sebagai istana atau rumah Siva. Metode konstruksi menurut Jacqueline Smith (1985), merupakan petunjuk dalam penyusunan karya tari. Jacqueline Smith menuturkan ada lima metode kontruksi yang dideskripsikan. Jacqueline Smith menuturkan ada lima metode kontruksi yang dideskripsikan Yaitu, Eksplorasi, Improvisasi, Evaluasi, Pembentukan, dan Evaluasi terakhir.
Copyrights © 2023