cover
Contact Name
I Nyoman Santiawan
Contact Email
inyomansantiawan@gmail.com
Phone
+6285729637030
Journal Mail Official
dewidanendra3@gmail.com
Editorial Address
STHD Klaten Jawa Tengah Morangan, Karanganom, Klaten Utara, Klaten, Jawa Tengah Tlpn (085729637370)
Location
Kab. klaten,
Jawa tengah
INDONESIA
Jawa Dwipa
ISSN : -     EISSN : 27233731     DOI : https://doi.org/10.54714/jd.v2i2
Core Subject : Education, Social,
Jawa Dwipa : Jurnal Penelitian dan Penjaminan Mutu merupakan Jurnal Online Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten Jawa Tengah terbit setiap bulan Juni dan Desember yang menerbitkan artikel hasil penelitian mahasiswa, tenaga kependidikan maupun dosen dan artikel yang berkaitan dengan penjaminan mutu
Articles 66 Documents
INTERNALISASI NILAI-NILAI AGAMA HINDU MELALUI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KEPRIBADIAN SISWA BERKARAKTER MULIA DI SMA N 1 JOGONALAN Ida Yuni; Putu Budiadnya; I Nyoman Warta
Jawa Dwipa Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.569 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah internalisasi nbilai-nilai agama hindu melalui ektra kulikuler ketahanan Hindu di SMA N 1 Jogonalan dengan menjabarkan bentuk ektra kulikuler dan prilaku siswa siswi setelah mendapatkan Etra Kurikuler di SMA N 1 Jogonalan. Penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara, metode analisis data, metode deskriptif dan metode kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan pendidikan etika itu penting dalam pembentukan karakter Seseorang yang memiliki etika dapat dikatakan memiliki perilaku/karkter/sikap yang baik. Jadi orang yang berkarakter adalah orang yang mempunyai kualitas moral positif. dan pembangunan karakter, secara implisit memiliki arti membangun sifat atau pola perilaku yang didasari dengan dimensi moral yang positif/baik bukan yang negatif/buruk. Jika setiap pelajar memiliki etika yang baik dan dapat membentuk karakter yang positif, bangsa kita juga akan semakin baik. dalam filsafat Hindu terdapat sepuluh kebajikan, yang dikenal dengan "Dharma Laksana", yang terdapat di dalam kitab "Manu Smrti" Dari penelitian yang penulis lakukan, berdasarkan dari berbagai informasi yang diperoleh dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Proses internalisasi nilai-nilai agama Hindu melalui kegiatan eksrakurikuler kerohanian Hindu di SMA N 1 Jogonalan Klaten yang mencakup nilai moral, nilai etika, dan nilai akhlak dengan menggunakan dua cara, yaitu pembelajaran di dalam kelas dan diluar kelas, dengan menggunakan metode keteladanan, pembiasaan, pengawasan, nasihat dan hukuman. Internalisasi nilai-nilai agama Hindu terdapat beberapa tahapan: Tahap Pemberian Pengetahuan, Tahap Pemahaman, Tahap Pembiasaan, Tahap Internalisasi. 2. Faktor pendukung internalisasi nilai-nilai agama Hindu melalui kegiatan ekstrakurikuler kerohanian Hindu di SMA N I Jogonalan Klaten, diantaranya adalah Sebagian besar siswa berasal dari keluarga yang agamis, kelengkapan sarana prasarana yang dibutuhkan siswa dalam menjalankan kegiatan ekstrakurikuler kerohanian Hindu, buku-buku agama di perpustakaan dan sebagainya.
PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI PEMBIASAAN DANA PUNIA DI PASRAMAN RADITE WIDYA DESA PLAJAN, PAKIS AJI, JEPARA Kuswati; Sujaelanto; Titin Sutarti
Jawa Dwipa Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.08 KB)

Abstract

Karakter merupakan watak, sifat, kepribadian dari seseorang, sehingga untuk menumbuhkan karakter, perlu menanamkan pendidikan karakter sejak dini dari usia anak-anak. Pasraman Radite Widya adalah salah satu pasraman agama Hindu yang melaksanakan pembelajaran Dana Punia tidak saja disajikan dalam bentuk teori, tetapi melalui praktek punia. Peserta didik merupakan agen perubahan, sehingga dengan menanamkan karakter yang baik, niscaya bangsa ini ke depan akan dibawa menuju perubahan yang baik pula. Salah satu program yang dibuat untuk membentuk karakter siswa di Pasraman Radite Widya yaitu melalui program pembiasaan berdana punia. Ajaran dana punia sudah sering kali di anjurkan oleh para tokoh agama Hindu dalam setiap dharmawacana, dharma tula bahkan disampaikan dalam bentuk bhisama,, akan tetapi pada kenyataannya anjuran untuk berdana punia belum bisa menyadarkan masyarakat untuk melakukan dana punia. Kurangnya ber dana punia salah satunya tidak terlepas dari karakter yang ada pada diri setiap orang. Oleh sebab itu Pengelola pasraman Radite Widya membuat jadwal dana punia untuk siswa pasraman agar siswa-siswa pasraman terbiasa melakukan dana punia sejak dini. Artikel ini merupakan hasil penelitian kualitatif tentang Pembentukan Karakter Siswa melalui Pembiasaan Dana Punia di Pasraman Radite Widya Desa Plajan, Pakis Aji, Jepara. Proses pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil data dianalisis menggunakan teori Humanistik dan Behaviorisme. Dari hasil analisis ditemukan bahwa Pasraman Redite Widya Kabupaten Jepara adalah salah satu pasraman di Jawa Tengah yang mampu melakukan pembalajaran dana punia melalui teori dan praktek. Ajaran dana punia dituangkan dalam kurikulum, dharmawacana dan juga poster dilingkungan pasraman, sedangkan penerapan dana punia dilakukan melalui pengumpulan sampah yang layak dijual berbentuk botol plastic, kaleng bekas, karton bekas, dan pengumpulan punia berbentuk uang recehan. Implementasi Ajaran Punia Pasraman Radite Widya menumbuhkan sikap siswa menjadi siswa yang memiliki; Kejujuran, Toleran, Disiplin, Bersahabat, Peduli social, Mandiri, Kerja Keras dan bertanggungjawab.
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE GAMBAR TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DI TK PERTIWI NGARU-ARU Niluh Sasmita Dwi Parwati; Dewi Ayu Wisnu Wardani; MM. Sri Widayati
Jawa Dwipa Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.205 KB)

Abstract

Di antara media pembelajaran,media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Media gambar adalah perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan benda-benda, pemandangan, curahan pikiran atau ide-ide yang divisualisasikan kedalam bentuk dua dimensi.Bentuknya dapat berupa gambar situasi dan lukisan yang berhubungan dengan pokok bahasan berhitung. Sedangkan di TK gambar disajikan berbentuk gambar putih yang belum diberi warna sehingga bisa diwarnai oleh anak-anak. Di TK atau lingkungan taman kanak-kanak metode gambar lebih sering digunakan karena selain sesuai dengan umur mereka, metode gambar juga lebih sering disukai dibandingkan dengan metode-metode yang lainnya. Metode yang digunakan di TK Pertiwi Ngaru-aru menampilkan gambar-gambar dewa-dewi dalam agama Hindu dan kisah-kisah yang diwujudkan dalam bentuk gambar yang ada warnanya maupun yang hitam putih. Dalam pembelajaran anak-anak akan diceritakan dulu oleh gurunya, setelah itu anak-anak akan disuruh mewarnai sesuai keinginannya masing-masing. Artikel ini merupakan hasil penelitian kualitatif tentang Efektifitas Penggunaan Metode Gambar terhadap pembelajaran pendidikan agama Hindu Di TK Pertiwi Ngaru-aru. Proses pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil data dianalisis menggunakan teori Humanistik, Teori Quantum Teaching, dan Teori Behaviorisme. Dari hasil analisis ditemukan bahwa Efektifitas penggunaan metode gambar untuk siswa – siswi terhadap pembelajaran pendidikan Agama di TK Pertiwi Ngaru-aru sebagai berikut: Taman Kanak-kanak Pertiwi Ngaru-aru atau lebih dikenal TK Pertiwi Ngaru-aru didasari filosofieksistensialis, yakni keyakinan bahwa pendidikan harus menumbuhkembangkan eksistensi peserta didik seoptimal mungkin melalui proses pendidikan yang bermartabat dan pro perubahan(kreatif, inovatif dan eksperimentatif).
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN INTENSITAS BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AGAMA HINDU SISWA PASRAMAN SATYA DHARMA DI TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Rahayu Fitriyani; I Nyoman Santiawan; Gatot Wibowo
Jawa Dwipa Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.396 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang signifikan antara (1) minat belajar dengan prestasi belajar agama hindu siswa pasraman satya dharma di Gunungkidul tahun pelajaran 2019/2020, (2) intensitas belajar dengan prestasi belajar agama hindu siswa pasraman satya dharma di Gunungkidul tahun pelajaran 2019/2020 dan (3) minat belajar dan intensitas belajar dengan prestasi belajar agama hindu siswa pasraman satya dharma di Gunungkidul tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas V sampai dengan XII Pasraman di Gunungkidul sejumlah 64 siswa. Variabel penelitian terdiri atas minat belajar dan intensitas belajar sebagai variabel bebas. Sedangkan prestasi belajar agama hindu siswa sebagai variabel terikat. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket dan dokumentasi. Adapun uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas, uji linieritas dan keberartian regresi. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis korelasi sederhana dan korelasi ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar agama hindu yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar = 0,640, dengan persamaan garis regresi sederhana (2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas belajar dengan prestasi belajar agama hindu yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar = 0,544, dengan persamaan garis regresi sederhana (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dan intensitas belajar dengan prestasi belajar agama hindu yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar = 0,669, dengan persamaan garis regresi ganda . disimpulkan bahwa memang terdapat hubungan positif dan signifikan antara minat belajar dan intensitas belajar dengan prestasi belajar agama hindu siswa. Hal ini juga sesuai dengan kerangka berfikir yang mengatakan bahwa semakin baik minat belajar dan intensitas belajar yang dimiliki siswa maka semakin baik pula prestasi belajar agama hindu siswa, sebaliknya semakin buruk minat belajar dan intensitas belajar siswa semakin rendah pula prestasi belajar agama hindu siswa.
STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PASRAMAN SATYA DHARMA BHAKTI KABUPATEN BANYUMAS Retno Pambayun; Sugiman; Setyaningsih
Jawa Dwipa Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.562 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan dan pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Pasraman Satya Dharma Bhakti Kabupaten Banyumas, juga untuk mengetahui solusi apakah yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada. Responden penelitian ini adalah siswa pasraman, orang tua siswa, dan juga pengurus pasraman.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan deskriptif (deskriptif kualitatif). Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan wawancara, rekaman audio dan data dari buku atau web. Teknik analisis data yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status sosial ekonomi orang tua siswa Pasraman Satya Dharma Bhakti Kabupaten Banyumas tidak berpengaruh dan tidak berhubungan dengan hasil belajar siswa pasraman. Solusi pihak pasraman untuk meningkatkan nilai siswa yang kurang memuaskan adalah dengan cara memberikan tugas rumah dan juga remidial, hal ini ditetapkan atas kesepakatan bersama orang tua siswa.
IMPLEMENTASI PERAYAAN HARI RAYA SARASWATI DI PURA CANDI SARI BHUANA, DESA REJOSO KECAMATAN JOGONALAN KABUPATEN KLATEN Agus Siswanto; Widhi Astuti; Farida Setyaningsih
Jawa Dwipa Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.973 KB)

Abstract

Dewi Saraswati sebagai manifestasi Sang Hyang Widhi dinyakini umat Hindu yang bertugas menurunkan Ilmu Pengetahuan kepada umat manusia, namun dalam cara pemujaannya setiap wilayah atau setiap Pura tentunya berbeda-beda, seperti halnya umat Hindu di Pura Candi Sari Bhuana Desa Rejoso Kecamatan Jogonalan kabupaten Klaten. Penelitian ini berjudul Implementasi Perayaan Hari Raya Sarawati di Pura Candi Sari Bhuana, Desa Rejoso Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten. Pada intinya ingin mengkaji tentang tata cara pelaksanaan upacara Persembahyangan Saraswati ditinjau dari Bentuk, Fungsi dan Makna. Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah adanya keinginan untuk memahami secara lebih mendalam mengenai proses, fungsi dan makna filosofis yang terkandung dalam pelaksaan Perayaan hari Raya saraswati di Pura Candi Sari Bhuana, Desa Rejoso Kecamatan Jogonalan, kabupaten Klaten. Hasil penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: proses persembahyangan Saraswati dilaksanakan dengan urutan-urutan upacara sebagai berikut: tahap persiapan, dengan menyiapkan saranasarana upacara berupa banten Saraswati. Upakara (banten) tersebut ditempatkan sedemikian rupa dihadapan pelinggih Padma atau buku pengetahuan yang merupakan lingga stana Sang Hyang Saraswati yang akan diupacarai. Tahap pelaksanaan; persembahyangan Saraswati dan pawintenan Saraswati bagi siswa baru dipuput oleh seorang pemangku setempat yang diawali dengan mebyakala, kemudian dilanjutkan dengan upacara penyucian yaitu meprayascita yang bertujuan untuk menyucikan upakara maupun semua umat yang akan ikut atau terlibat dalam persembahyangan dimaksud. Kegiatan selanjutnya adalah upacara pokok yakni upacara persembahyangan Saraswati yakni pemujaan terhadap keagungan dan kebesaran Ida Sang Hyang Saraswati yang telah menurunkan ilmu pengetahuan kepada umat manusia. Nilai tattwa terletak pada bentuk-bentuk bebantenan.
IMPLEMENTASI PEMBACAAN BHAGAWAD GITA DALAM MENINGKATKAN SRADHA DAN BHAKTI TERHADAP PESERTA DIDIK DI PASRAMAN INDRAPRASTA MUTIHAN SURAKARTA Gita Sindu Prathista; Dewi Ayu Wisnu Wardani; Putu Budiadnya
Jawa Dwipa Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.199 KB)

Abstract

Bhagawad Gita sebagai Weda kelima adalah karena Bhagawadgita sendiri adalah salah satu bagian dari Mahabharata, salah satu epos terbesar dalam agama Hindu. Di dalam penjelasan Dr. Max Muller bahwa dari Atharwa Weda timbul Weda kelima dalam bentuk Itihasa dan Purana. Adapun yang tersebut Itihasa adalah dua Epos terbesar dalam agama Hindu yang merupakan semacam perjanjian lamanya agama Hindu. Kedua epos terbesar adalah Ramayana dan Mahabharata. Kitab Bhagawad Gita adalah bagian dari Udhyoga Parwa dari Mahabharata sehingga dapat disimpulkan bahwa Bhagawad Gita adalah bagian terkecil dari Weda kelima. Pentingnya kitab Bhagawad Gita ini adalah karena isinya merupakan ajaran puncak Agama Hindu yang secara umum Bhagawad Gita adalah satu suplemen dalam mempelajari kitab Catur Weda atau Sruti. Sebuah pembacaan kitab yang dilakukan dengan cara dilantunkan tentunya akan mendapat sentuhan musikal di dalamnya, baik berupa nada yang dihasilkan dari vokal yang berdiri sendiri,maupun pembacaan kitab dengan iringan instrumen musik. Konsep penyajian, penataan komposisi garap, dan penalaran gaya yang digunakan menjadi hal yang penting dalam sajian tersebut,mengingat bahwa”lagu” yang dibawakan adalah teks dari sebuah kitab suci sebagai bagian dari bhakti dalam upacara ritual keagamaan. Jika ditarik masuk ke sejarah Hindu, ada catatan yang menjelaskan sejak kapan ekspresi musikal ini mulai digunakan dalam upacara ritual keagamaan. Pembagian babak perkembangan pembacaan kitab sebagai bagian dari ritual agama Hindu. Implementasi pembacaan mantra Bhagawad Gita sangat berpengaruh terhadap perilaku peserta didik Bhagawad Gita dapat mengubah tingkah laku peserta didik menjadi sangat baik. Manfaat dari pembacaan Bhagawad Gita yaitu para peserta didik memiliki nilai sifat kejujuran, kebenaran, keberanian, kepahlawanan, ketabahan, ketetapan hati, hidup sederhana, hidup penuh semangat, bisa mengendalikan diri, memiliki kebijaksanaan yang mantap, tidak mencari kesalahan orang lain, rendah hati, pantang seksual, memiliki sifat pengampun, welas asih, bersahabat dan kesabaran, Satyam Siwam Sundaram.
UPACARA NYADRAN DI DESA SREBEGAN KECAMATAN CEPER KABUPATEN KLATEN SEBAGAI WUJUD PELAKSANAAN PITRA YADNYA DALAM AJARAN HINDU Agung Santosa; Sujaelanto
Jawa Dwipa Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.673 KB)

Abstract

Nyadran adalah tradisi yang masih lestari bagi masyarakat Jawa Tengah khususnya di Desa Srebegan Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten. Tradisi ini dilaksanakan oleh masyarakat desa tidak peduli ia dari kelompok agama manapun, dan tidak ketinggalan bagi yang beragama Hindu ikut tampil dalam pelaksanaan upacara tersebut. Mereka secara bersama mempersipakan sarana prasarana upacara Nyadran. Keunikan inilah yang digali untuk mencari padanan upacara Nyadran yang dilakukan masyarakat Desa Srebegan dengan ajaran yadnya dalam agama Hindu. Adapun teori yang akan digunakan untuk menganalisa dan memecahkan upacara Nyadran di Desa Srebegan menggunakan teori Fungsi dan Religi. Metode yang digunakan pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Sedangkan analisa data menggunakan metode deskriptif komparatif. Hasil penelitian yang ditemukan bahwa upacara Nyadran di Desa Srebegan kecamatan Ceper Kabupaten Klaten merupakan bentuk perubahan upacara Sraddha yang pernah dilakukan pada jaman Brahmana di India dan kemudian juga pernah dilakukan pada jaman Majapahit. Pelaksanaan Nyadran identik dengan ajaran pitra yadnya dalam ajaran Hindu. Tujuan Nyadran bagi masyarakat Desa Srebegan adalah untuk memohon perlindungan kepada Tuhan dan juga untuk menghormati para leluhur. Tujuan Nyadran selain berorientasi kepada Tuhan dan luluhur, juga digunakan sebagai sarana untuk mempertahankan pola hidup gotong royong dan menjaga kerukunan.
REFLEKSI AJARAN TAT TWAM ASI TERHADAP SISWA SMP NEGERI 3 TRUCUK Ni Ayu Puja Saraswati; Titin Sutarti
Jawa Dwipa Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.309 KB)

Abstract

Manusia memiliki dua sifat yaitu sifat baik dan sifat buruk. Kecenderungan sifat ini akan membawa seseorang untuk melakukan aktifitas sesuai dengan kemampuan pengetahuan seseorang dalam menanggapi sesuatu. Karakter positif dan negative bisa terbentuk sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Maka untuk menghindari perbuatan yang tidak baik dibutuhkan pengetahuan dan Pendidikan dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Masa remaja atau masa anak-anak sekolah sangat dibutuhkan Pendidikan karakter sehingga anak akan terbetuk ilmu dan pengetahuannya untuk tumbuh dan berkembang demi masa depan. Tanggungjawab lingkungan keluarga sangatlah penting dalam tumbuh dan berkembangnya seorang anak. Dari fisik, Kesehatan dan penanaman budhi pekerti sangat dibutuhkan. Lingkungan sekolah juga sangatlah penting dalam pembentukan moral dari seorang anak, dimana di sekolah anak akan memperoleh pengetahuan secara akademik dan budi pekerti dari ajaran agamanya, sehingga dengan pengetahuan yang dimiliki anak dapat membedakan antara perbuatan baik dan perbuatan tidak baik (dharma dan adharma). Tidak kalah pentingnya adalah lingkungan masyarakat, juga akan dapat mempengaruhi sifat dan karakter dari seorang anak, sehingga lingkungan yang kondusif sangat dibutuhkan dalam tumbuh dan berkembanganya daya pikir seorang anak. Ajaran agama Hindu yaitu “Tat Twam Asi”. Tat artinya itu (ia), Twam artinya kamu. Jadi Tat Twam Asi artinya “Aku adalah Kamu dan Kamu adalah Aku”. Istilah tersebut sudah tidak asing lagi di telinga kita umat hindu bahkan sudah mendarah daging. Sehingga ajaran ini harus dapat dipahami dengan sungguh-sungguh oleh seoarang anak, sehingga dapat di aplikasikan dalam proses tumbuh dan berkembangnya. Tujuan hidup manusia adalah moksartham jagadhita ya ca iti dharma yakni terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun kelak di alam moksa. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif yang membahas atau mendiskripsikan implementasi ajaran Tat Twam Asi, faktor-faktor yang mempengaruhi implikasi ajaran Tat Twam Asi, serta upaya dalam meningkatkan Implementasi ajaran Tat Twam Asi. Berdasarkan analisis data dilapangan dapat disimpulkan bahwa keluarga, lingkungan Pendidikan, dan masyarakat turut berperan aktif dalam peningkatkan implementasi ajaran Tat Twam Asi pagi tumbuh dan berkembangnya pembentukan karakter dan bhudi pekerti seorang anak.
PENDIDIKAN PASRAMAN GIRI WANGI SEBAGAI MEDIA MEWUJUDKAN SISWA BERPRESTASI DI KECAMATAN JUWANGI KABUPATEN BOYOLALI Widhianto; Widhi Astuti
Jawa Dwipa Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.76 KB)

Abstract

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa di Indonesia semua Penduduk harus mengikuti program wajib belajar pendidikan dasar selama sembilan tahun, yaitu enam tahun di sekolah dasar (SD) dan tiga tahun di sekolah menengah pertama (SMP). Pendidikan di Indonesia diatur melalui Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional. Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, non formal dan informal. Pendidikan juga dibagi kedalam empat jenjang, yaitu pendidikan anak usia dini, dasar, menengah dan tinggi. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan Pendidikan mampu membentuk kepribadian, disiplin, pantang menyerah, etika yang baik, kreatifitas, dan kemandirian. Tercapainya prestasi belajar peserta didik tidak terlepas dari beragam aspek diantaranya minat membaca dan motivasi belajar. Pendidikan pasraman menekankan pada disiplin diri, mengembangkan akhlak mulia dan sifat-sifat yang rajin, suka bekerja keras, pengekangan hawa nafsu dan gemar untuk menolong orang lain. Dengan adanya Pasraman Giri Wangi dapat membantu anak-anak dalam pelajaran agama yang dimana mereka bersekolah belum ada guru agamanya, membuat anak mengukir prestasi dibidang keagaman maupun umum. ada juga kegiatan Extrakurikuler seperti Yoga, Karawitan, Bola Voli dan Komputer. Didalam Extrakurikuler juga dilatih oleh para Guru dan didampingi oleh para Penyuluh Agama Hindu Non PNS yang ada di Kecamatan Juwangi. Dengan pasraman anak bisa berprestasi.