Cabai merah memiliki peran penting dalam budaya kuliner dan industri pertanian di Indonesia. Namun, serangan patogen seperti penyakit busuk buah dapat menghambat produksi. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling untuk mengkaji tingkat serangan penyakit busuk buah (Colletotrichum capsici) pada tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) di dua lokasi yang berbeda, yaitu dataran tinggi dan dataran rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi tingkat serangan penyakit busuk buah pada sampel tanaman cabai merah di dataran tinggi dan dataran rendah. Rata-rata persentase serangan penyakit didataran tinggi pada kelima sampel adalah 33.38%, dengan persentase serangan tertinggi pada Sampel 5 mencapai 58.63%. Sedangkan rata-rata persentase serangan penyakit didataran rendah mencapai 65.168%, dengan persentase serangan tertinggi pada Sampel 5 mencapai 80.99%. Hal ini mengindikasikan tingkat kerentanan yang lebih tinggi terhadap penyakit busuk buah pada sampel tersebut. Tingkat serangan yang tinggi berdampak negatif pada produksi cabai merah di dataran rendah, mengurangi kualitas dan kuantitas hasil panen. Kesimpulannya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat serangan penyakit busuk buah pada tanaman cabai merah bervariasi antara dataran tinggi dan dataran rendah. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengendalian, seperti pengelolaan sanitasi dan pemilihan varietas tahan penyakit, untuk meminimalkan serangan penyakit dan mendukung produksi cabai merah.
Copyrights © 2023