Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Pemberian Lidah Buaya, Daun Sirih, dan Concentrated Mineral Drops (CMD) Dalam Mempertahankan Kesegaran Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa L.) Hasanatien, Mashan; Tantawi, Ahmad Rafiqi; Gusmeizal, Gusmeizal
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Agrotekma Juni
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (990.265 KB) | DOI: 10.31289/agr.v2i2.1629

Abstract

Percobaan ini dilakukan untuk mencari perlakuan larutan peraga (holding) yang mampu mempertahankan kesegaran bunga sedap malam selama peragaan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian, Universitas Medan Area. Bahan yang digunakan adalah bunga sedap malam yang memiliki bunga mekar 1 – 2 kuntum, ekstrak lidah buaya, ekstrak daun sirih, Concentrated Mineral Drops (CMD), serta setiap perlakuan diberi gula sebagai cadangan energi untuk bunga sedap malam selama peragaan dan asam sitrat yang berfungsi menurunkan keasaman (pH) larutan peraga (holding). Alat yang digunaka dalam penelitian ini adalah pisau, blender, ember, botol plastik, timbangan, penggaris panjang, gelas ukur, dan spatula. Rancangan yang digunakan yaitu RAL non faktorial dengan 9 taraf perlakuan larutan peraga. setiap perlakuan diulang sebanyak 3 ulangan. Hasil percobaan dianalisis dengan analisis ragam dan uji kontras ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan peraga yang mendapat perlakuan dari ekstrak lidah buaya, ekstrak daun sirih, CMD, gula, asam sitrat mampu mempertahankan kesegaran bunga sedap malam selama 5 hari. Larutan perlakuan dengan menggunakan ekstrak sirih lebih ekonomis dibandingkan dengan perlakuan lainnya karena pada hari ke-6 peragaan kondisi fisik bunga masih dalam kondisi cukup baik.
Studi Sumber Stek yang Berbeda dan Pemberian Rootone F terhadap Tingkat Keberhasilan Stek Daun Kopi Simatupang, Bernat; Tantawi, Ahmad Rafiqi; Hasibuan, Syahbudin
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Agrotekma Juni
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (945.173 KB) | DOI: 10.31289/agr.v2i2.1630

Abstract

Rendahnya produktivitas kopi Indonesia di akibatkan oleh kebun pertanaman yang telah tua serta belum dimanfaatkannya bahan tanam unggul, untuk itu perlu dilakukan kajian tentang penggunaan bibit unggul yang yang relatif mudah dan praktis yaitu dengan cara stek daun.Penelitian tentang Studi Sumber Stek yang berbeda dan pemberian Rootone F Terhadap Tingkat keberhasilan Stek Daun Kopi (Coffea Canephora Pierreex Froehner) telah dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Medan Area yang dimulai dari bulan Februari sampai dengan april 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sumber stek daun yang berbeda dan Konsentrasi zat pengatur tumbuh terbaik untuk pertumbuhan setek daun kopi. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 12 taraf perlakuan dengan 3 ulangan. Data hasil percobaan ini dianalisis secara statistika dengan uji F pada taraf nyata 5% dan F perlakuan yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji lanjutan jarak Duntcunt ada taraf nyata 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan sumbertek yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata untuk parameter persentase tumbuh dan persentase hidup, sumber stek bagian ujung lebih baik di banding dengan sumber stek bagian tengah dan bagian pangkal untuk parameter pertentase stek hidup, sedangkan untuk parameter persentase tumbuh menunjukan sumber stek bagian pangkal lebih baik dibanding dengan sumber stek bagian ujung dan bagian tengah.
Hubungan Kecepatan Angin dan Kelembaban Udara terhadap Pemencaran Konidium Cercospora nicotianae pada Tembakau RAFIQI TANTAWI, AHMAD
AGRITROP Vol. 26, No. 4 Desember 2007
Publisher : AGRITROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.406 KB)

Abstract

One of the limiting factors in tobacco production is frogeye leaf spot, a fungal disease caused by C. nicotianae.Epidemic of this disease was supposed to have a close relationship with weather aspects, such as wind velocity,temperature, solar radiation intensity and relative humidity. An experiment was conducted to determine relationshipbetween wind velocity and relative humidity to conidial dispersal on tobacco. The experiment carried out at MycologyLaboratory, Study Program of Plant Pest and Disease, Faculty of Agriculture, UGM and two tobacco plantations inJember and Klaten. The results showed that conidia was dispersed by wind and can be trapped by Kiyosawa typeof wind vane rotary spore trap. Conidia were dispersed in dry, and moist, as well as wet months. During the dryand moist month, conidia was trapped since 06.00 a.m. the trapping reached its peak at 02.00-06.00 p.m., while inwet month at 10.00 a.m. to 14.00 p.m. Dry air condition was needed in conidium releasing. The number of conidiawas decreased when relative humidity increased.
Pemberian Lidah Buaya, Daun Sirih, dan Concentrated Mineral Drops (CMD) Dalam Mempertahankan Kesegaran Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa L.) Hasanatien, Mashan; Tantawi, Ahmad Rafiqi; Gusmeizal, Gusmeizal
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Agrotekma Juni
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agr.v2i2.1629

Abstract

Percobaan ini dilakukan untuk mencari perlakuan larutan peraga (holding) yang mampu mempertahankan kesegaran bunga sedap malam selama peragaan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian, Universitas Medan Area. Bahan yang digunakan adalah bunga sedap malam yang memiliki bunga mekar 1 – 2 kuntum, ekstrak lidah buaya, ekstrak daun sirih, Concentrated Mineral Drops (CMD), serta setiap perlakuan diberi gula sebagai cadangan energi untuk bunga sedap malam selama peragaan dan asam sitrat yang berfungsi menurunkan keasaman (pH) larutan peraga (holding). Alat yang digunaka dalam penelitian ini adalah pisau, blender, ember, botol plastik, timbangan, penggaris panjang, gelas ukur, dan spatula. Rancangan yang digunakan yaitu RAL non faktorial dengan 9 taraf perlakuan larutan peraga. setiap perlakuan diulang sebanyak 3 ulangan. Hasil percobaan dianalisis dengan analisis ragam dan uji kontras ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan peraga yang mendapat perlakuan dari ekstrak lidah buaya, ekstrak daun sirih, CMD, gula, asam sitrat mampu mempertahankan kesegaran bunga sedap malam selama 5 hari. Larutan perlakuan dengan menggunakan ekstrak sirih lebih ekonomis dibandingkan dengan perlakuan lainnya karena pada hari ke-6 peragaan kondisi fisik bunga masih dalam kondisi cukup baik.
Studi Sumber Stek yang Berbeda dan Pemberian Rootone F terhadap Tingkat Keberhasilan Stek Daun Kopi Simatupang, Bernat; Tantawi, Ahmad Rafiqi; Hasibuan, Syahbudin
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Agrotekma Juni
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agr.v2i2.1630

Abstract

Rendahnya produktivitas kopi Indonesia di akibatkan oleh kebun pertanaman yang telah tua serta belum dimanfaatkannya bahan tanam unggul, untuk itu perlu dilakukan kajian tentang penggunaan bibit unggul yang yang relatif mudah dan praktis yaitu dengan cara stek daun.Penelitian tentang Studi Sumber Stek yang berbeda dan pemberian Rootone F Terhadap Tingkat keberhasilan Stek Daun Kopi (Coffea Canephora Pierreex Froehner) telah dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Medan Area yang dimulai dari bulan Februari sampai dengan april 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sumber stek daun yang berbeda dan Konsentrasi zat pengatur tumbuh terbaik untuk pertumbuhan setek daun kopi. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 12 taraf perlakuan dengan 3 ulangan. Data hasil percobaan ini dianalisis secara statistika dengan uji F pada taraf nyata 5% dan F perlakuan yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji lanjutan jarak Duntcunt ada taraf nyata 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan sumbertek yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata untuk parameter persentase tumbuh dan persentase hidup, sumber stek bagian ujung lebih baik di banding dengan sumber stek bagian tengah dan bagian pangkal untuk parameter pertentase stek hidup, sedangkan untuk parameter persentase tumbuh menunjukan sumber stek bagian pangkal lebih baik dibanding dengan sumber stek bagian ujung dan bagian tengah.
Aplikasi Cendawan Endofit terhadap Perkembangan Populasi Nematoda Radopholus similis pada Pisang Barangan Lisnawita Lisnawita; Ahmad Rafiqi Tantawi; Mukhtar Iskandar Pinem
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol 9 No 5 (2013)
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.955 KB) | DOI: 10.14692/jfi.9.5.133

Abstract

Radopholus similis is a major constraint to banana production in the world including Indonesia and growers have relied on nematicides to manage yield losses. The use of endophytic fungi is one method that may reduce the need for nematicides, however little is known on the effective application method of endophytic fungi to control R. similis. The aim of this research was to find out an effective application method of endophytic fungi to reduce R.similispopulation on banana. Fifteen isolates of endophytic fungi originated from banana corm and root collected from banana plantation in North Sumatera were applied to Barangan cultivar by sowing and deeping methods. The isolates was contained of 11 isolates of Fusarium sp. (2BSTMHMM, 3ASTMHP, 5ASP, 1ASU, 4BSP, 4BJP, 5BKJP, 4BSU, 1BJP, 2 BSP, and 4BKJP) and 4 isolates ofTrichoderma sp. (2BSTMHP, 4BSTMHP, 2BSPH, and 2BSTMHH). All of these endophytic fungi were able to suppress the population of R. similis and they had potential to promote plant growth.
The Increasing of N, P, and K Nutrient in Palm Oil Under Prenursery Seedling By Application of Palm Oil Waste Compost and Endofitic Microbes Hamidah Hanum; Lisnawati Lisnawati; Ahmad Rafiqi Tantawi
Proceedings of The Annual International Conference, Syiah Kuala University - Life Sciences & Engineering Chapter Vol 5, No 2 (2015): Life Sciences
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.847 KB)

Abstract

Improvement of palm oil   nutrient  status  since at the nursery is one of the efforts to improve plant resistance to Ganoderma attacks. Compost from palm oil waste and potentially endophytic microbes could  potentially  increase  plant  nutrients,  especially  N,  P  and  K.  This  study  aims  to  determine  the potential of oil palm waste compost and endophytic microbes in increasing N, P and K in the plant oil palm under  prenursery seedling. The study was conducted in a factorial experiment with the factors tested  were  types  of  compost,  type  and  time  of  endophytic  microbial  inoculation.  Research  results indicating  that  the  levels  of  N,  P  and  K  plants  are  not  affected  by  the  main  factors  and  factor interactions of three factors. The concentration of of N, P, K soil is influenced by the interaction effect of two factors. The empty fruit bunch compost enriched every type endophyte showed better effects than  compost  midrib  in  increasing  levels  of  P  and  K  nutrient  in    plants  and  plant  growth  The application  endofitic  microbe    after  and  before  Ganoderma  application      inreased    phosphor  and potassium in plant and growth plant.
Compost Oil Palm and Indigenous Endophytic Fungi Effect on Basal Stem Rot in Oil Palm Seedling . Lisnawati; Hamidah Hanum; Ahmad Rafiqi Tantawi
Proceedings of The Annual International Conference, Syiah Kuala University - Life Sciences & Engineering Chapter Vol 5, No 2 (2015): Life Sciences
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.422 KB)

Abstract

Basal stem rot (BSR) caused by Ganoderma is an important disease of oil palm in North Sumatra, Indonesia. Control of BSR is complex, because the disease occurs in the dynamic environment at the interface of the roots with soil. Compost with endophytic fungi as a biological fertilizer offer possible advantages and eventually suppressed ganoderma growth. A study using two compost oil palm (empty fruit bunch and palm oil midrib-leaf compost) containing indigenous endophytic fungi (Trichoderma koningii, T. viride, and Aspergillus sp.) singly and in a mixture was conducted to determine potential of them to control Ganoderma. The result showed that 16 weeks after artificial inoculation, all treatments aren't significant difference reduced BSR incidence but compost containing endophytic fungi have potential to inhibit the pathogen showed BSR incidence in a mixture treated lower than singly treated seedlings
Aktivitas Filtrat Cendawan Lasiodiploida theobromae sebagai Inhibitor Pertumbuhan Tanaman Bayam (Amaranthus spp. L.) Syahbudin Hasibuan; Ahmad Rafiqi Tantawi; Gusmeizal Gusmeizal
Jurnal Agro Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/434

Abstract

Lasiodiploidia theobromae merupakan cendawan patogen yang umum ditemukan pada  berbagai inang. Cendawan ini diketahui menghasilkan senyawa metabolik berupa theobroksida yang merupakan senyawa bahan alami epoxy cyclohexene. Theobroksida  mampu menginduksi pembungaan, menginduksi tuberisasi tanaman kentang pada lingkungan non-inducing dan berkaitan dengan inhibisi perpanjangan batang tanaman. Sebagai inhibitor alami yang diisolasi dari kultur filtrat cendawan Lasiodiploidia theobromae, aktivitas senyawa theobroksida telah diuji di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area sejak bulan Mei sampai bulan Juli 2015. Ekstrak diuji pada tanaman bayam (Amaranthus spp L.) yang percobaannya disusun dalam rancangan acak kelompok sederhana dengan faktor perlakuan yaitu konsentrasi Filtrat Lasiodiploidia theobromae yang terdiri atas tiga taraf yaitu 0, 100, 200 dan 300 ppm. Hasil uji aktivitas menunjukkan bahwa aplikasi theobrokside menghambat pertumbuhan pada peubah tinggi tanaman,luas daun dan jumlah daun tanaman bayam. Lasiodiploidia theobromae is a fungal pathogen which is usually found in various host plants. This fungi is recognized to produce metabolic compounds namely theobroxide, a natural compound of epoxy cyclohexene. Theobroxide has ability to induce flowering initiation, induce tuberisation in potato plants in non-inducing environment also related to inhibition of plant stem elongation. As natural inhibitors isolated from filtrate culture of Lasiodiploidia theobromae, a research to evaluate activities of theobroxide was conducted in experimental station belonged to Faculty of Agriculture, University of Medan Area, started from Mei until July 2015.  This Experiment was arranged in simple randomized block design (RBD) with filtrate Lasiodiploidia theobromae concentration as treatment factor. The treatment comprised four levels i.e. 0, 100, 200, and 300 ppm. Results showed that application of theobroxide could significantly inhibit plant height, leave number and leaf area of spinach.
Pengaruh Suara Adzan Terhadap Pertumbuhan, Produksi, Dan Kejadian Penyakit Pada Tiga Jenis Tanaman Brassicaceae Agung Jabar Nur; Ahmad Rafiqi Tantawi; Syahbudin Hasibuan
Jurnal Ilmiah Pertanian ( JIPERTA) Vol 3, No 2 (2021): JIPERTA SEPTEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jiperta.v3i2.784

Abstract

Plants can listen to sounds and respond to these sounds by changing metabolic activity. A good sound will have a positive effect on plant metabolism and vice versa. The adhan to prayer is a call to pray and contains good sentences. This study aims to determine the effect of the sound of the adhan on the growth, production, and disease incidence of the Brassicaceae family. This was conducted by performing split plot design which consisted of 2 factors namely plants spesies and the sound of the adhan. The plant species consisted of 3 treatment levels, namely: A1= Mustard greens, A2= Kailan, A3= Pakcoy. Meanwhile, frequency of the adhan consists of 7 levels, namely: B0= without adhan, B1= 2 times a day, B2= 3 times a day, B3= 4 times a day, B4= 5 times a day, and B5= 6 times a day. The results showed that there was a tendency for differences in plant height, leaf area, plant total fresh weight and net weight given the sound of the adhan compared to without sound, but statistically it was not significantly different. The more often the plant is played the sound of the adhan can increase the production of the brassicaceae family.