Ta'diban: Journal of Islamic Education
Vol 3 No 1 (2022): Juli - Desember

Konsep Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pesantren Menurut Nurcholis Madjid

Dewi Santi (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Hidayatullah Batam)
Yurika Aini (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Hidayatullah Batam)



Article Info

Publish Date
19 Aug 2022

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterlambatan dunia pendidikan pesantren dalam menghadapi perubahan zaman. Khususnya di bidang kurikulum pesantren, tidak berubah dari zaman dahulu sampai sekarang. Hal ini membuat lulusan dari pesantren tersebut tidak mampu bersaing dengan lulusan sekolah formal, khususnya di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan alam. Sehingga dibutuhkan usaha yang maksimal untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satunya dengan menggali konsep pengembangan pendidikan pesantren dari seorang pemikir besar, Nurcholis Madjid. Dia tidak hanya fokus pada agama dan filsafat tetapi dia juga prihatin menanggapi dunia pendidikan pesantren. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau library research. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan filosofis dalam konteks dan kajian teoritis yang diurai dengan prinsip-prinsip pemikiran filosofis. Sumber data utama diambil dari buku-buku karya Nurcholis Madjid dan beberapa sumber lain untuk mendukung penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemikiran Nurcholis Madjid tentang dunia pesantren sangat istimewa, karena dapat dilihat bahwa pemikirannya tentang pesantren adalah bahwa ia sangat ingin dunia pesantren menggabungkan ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum. Apalagi dengan kurikulum pesantren harus mengikuti perkembangan zaman yang semakin berkembang. Dalam pandangan Nurcholis Madjid, pendidikan pesantren harus merumuskan kembali visi dan misinya dan memasukkannya ke dalam rencana kerja atau program di sebuah pondok pesantren. Nurcholis Madjid juga mengatakan bahwa orientasi kurikulum hanya berkisar pada pendidikan Nahwu Syaraf, Fiqih, Aqidah, Tasawuf Tafsir dan Bahasa Arab. Dimana pemahaman ilmu ini tidak hanya secara garis besar, tetapi bagaimana menguasai ilmu-ilmu tersebut secara lisan atau kontekstual sehingga santri tidak hanya konsumen tetapi produsen, beliau juga menjelaskan bahwa kurikulum pesantren yang ideal adalah kurikulum yang dapat membentuk pola pikir terbuka. yang dapat mengantarkan siswa pada dua sifat yang sangat erat kaitannya, yaitu membebaskan diri dari nilai-nilai tradisional dan mencari nilai-nilai kehidupan yang bertujuan untuk masa depan berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah. Dan juga memiliki tujuan dakwah yaitu menyebarkan pesan moral agama dan pembawa ilmu pengetahuan dan teknologi.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

tadibanjournals

Publisher

Subject

Religion Education Mathematics Social Sciences Other

Description

Jurnal Ta’diban: Journal of Islamic Education adalah Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang fokus pada pendidikan anak dari berbagai aspek dan perspektif. Jurnal ini berisi tulisan tentang gagasan konseptual, kajian dan penerapan teori, penulisan praktis dan hasil penelitian ...