Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain Posttest-Only Control Design, bertujuan untuk membandingkan apakah hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Makassar yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran problem solving lebih tinggi daripada yang diajar dengan model pembelajaran langsung dalam mempelajari stoikiometri. Populasi berasal dari seluruh kelas X SMA Negeri 3 Makassar sebanyak 360 siswa. Hasil random sampling diperoleh kelas X1 sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas X2 sebagai kelas eksperimen 2. Variabel penelitian yaitu model pembelajaran problem solving dan model pembelajaran langsung sebagai variabel bebas dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat. Pengambilan data melalui post-test yaitu tes uraian sebanyak tujuh item yang telah divalidasi isi. Perolehan data dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Hasil analisis deskriptif menunjukkan nilai kelas eksperimen 1 adalah (rata-rata 89,28, sd ± 6,92) dengan ketuntasan kelas sebesar 91,7% dan kelas eksperimen 2 adalah (rata-rata 59,67, sd ± 11,31) dengan ketuntasan kelas sebesar 0%. Analisis inferensial menggunakan uji t’ diperoleh t’ ≥ nKt’ yaitu 13,40 ≥ 1,69. Dengan demikian, hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Makassar yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran problem solving lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan model pembelajaran langsung dalam mempelajari stoikiometri.
Copyrights © 2021