Sulesana
Vol 16 No 2 (2022)

KRITIK TERHADAP PARADIGMA FILSAFAT ATHEISME: Menelaah Kajian Filsafat Agama

Iqtamar Muhammad (UIN Sunan Kalijaga)
Andi Alfian (Universitas Gadjah Mada)
Basri Basri (UIN Alauddin Makassar)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2022

Abstract

Artikel ini menelaah paradigma filsafat atheisme berdasarkan pada analisis kritis filsafat agama. Artikel ini pada dasarnya bertujuan untuk memberi kritik terhadap paradigma kefilsafatan atheisme dengan pendekatan filsafat religious. Atheisme sendiri diartikan sebagai keyakinan bahwa tidak ada Tuhan (T besar) ataupun tuhan (t kecil), namun atheisme sendiri, secara sederhana, memiliki beberapa bentuk berdasarkan pada tingkat kepercayaan mereka terhadap entitas Tuhan atau tuhan. Bentuk-bentuk pemahaman lain dari atheisme ialah antitheisme, nontheisme, apatheisme, ignostisisme, antireligion, irreligion, dan non-believer. Para pelopor atau penggerak dari atheisme di antaranya adalah August Comte, Ludwig Andreas von Feuerbach, Karl Marx, Sigmund Freud, Friedrich Nietzsche, dan Jean Paul Sartre. Kritik yang diberikan terkait paradigma dari atheisme ialah mengenai argumentasi koeksistensi antara manusia dengan Tuhan. Bagi mereka, para atheisme, kombinasi antara keduanya ialah tidak mungkin. Padahal, di titik itulah letak kelemahannya, terutama dalam konteks praktik manusia dalam menghayati eksistensi Tuhan atau tuhan.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

sls

Publisher

Subject

Religion

Description

studi-studi keIslaman yang erat dengan issu sosial, teologi, hukum, Pendidikan dan filsafat. Studi ini dimulai dengan tema Kajian Kritis Akulturasi Islam dengan Budaya Local, Metode Memahami Maksud Syariah , Maulid Dan Natal (Studi Perbandingan Antara Islam Dan Kristen), Akal dalam Al-Quran, ...