Dalam proses pembelajaran tematik, aspek siswa menjadi perhatian utama, kegiatan belajar tidak lagi dimonopoli oleh guru (teacher centre) dan guru harus dapat menyajikan pembelajaran dengan menggunakan banyak metode. Pada observasi yang dilakukan oleh peneliti terlihat guru di SDN 2 Budi Mufakat dalam proses mengajar belum menggunakan metode yang beragam dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi monoton. Oleh karena itu peneliti hendak meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran tematik melalui teknik supervisi individual. Supervisi dalam dunia pendidikan sangatlah penting. Hasil refleksi siklus I adalah Hasil pembelajaran tematik terpadu pada siklus I rata-rata 42,83 (B) Guru yang mendapatkan nilai C 2 orang yang mendapatkan nilai B 3 orang dan yang mendapatkan nilai A 1 orang. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran melalui peer teaching menunjukkan meningkat dibanding hasil kondisi awal yang rata- ratanya 33,83 (C) peningkatannya 27% namun masih ada guru yang mendapat nilai cukup 2 orang maka perlu adanya tindakan siklus II. Hasil refleksi siklus II adalah Berdasarkan data , hasil pembelajaran tematik terpadu pada siklus II rata-rata 63 (A) Guru yang mendapatkan nilai B 1 orang dan yang mendapatkan nilai A 5orang. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran melalui kegiatan Supervisi individual mengamati tayangan vidio pembelajaran tematik lebih meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran tematik dibanding kegiatan IHT melalui peer teaching. Pada Siklus II ini menunjukkan meningkat dibanding hasil siklus I (B) peningkatannya 47% dan sudah tidak ada guru yang mendapatkan nilai C. maka tidak perlu dilaksanakan siklus III karena sudah terbukti peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran tematik terpadunya.
Copyrights © 2023