Sibling rivalry adalah persaingan antar saudara untuk mendapatkan kasih sayang orang tua dan terjadi pada anak-anak dengan jenis kelamin yang sama maupun berbeda. Sibling rivalry yang terus terjadi pada anak dapat mengakibatkan kecemasan pada diri anak dan akan memicu terjadinya stres pada anak yang bersifat akut maupun kronis. Efek kronis atau delay effect yang muncul di kemudian hari akan menimbulkan efek psikologi yang merusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian sibling rivalry dengan tingkat stres pada anak usia 4 – 9 tahun. Desain penelitian menggunakan analitik cross sectional dengan metode kuantitatif. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling sebanyak 86 responden yang terdiri dari orang tua anak usia 4-9 tahun. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Sibling Conflict Strategy Scale oleh Reccha (2009) dan kuesioner Perceived Stress Scale for Children oleh White (2014). Penelitian dilakukan di Kelurahan Beji, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 30 responden (34,9%) mengalami kejadian sibling rivalry dengan 1 orang (1,2%) tingkat stress rendah,  14 orang (16,3%) tingkat stress sedang, dan 15 orang (17,4%) tingkat stress tinggi. Hasil uji korelasi p value 0,002 < α (0,05). Simpulan penelitian adalah terdapat hubungan kejadian sibling rivalry dengan tingkat stres pada anak usia 4 – 9 tahun di Kelurahan Beji, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023