cover
Contact Name
-
Contact Email
library@unw.ac.id
Phone
+6285852926840
Journal Mail Official
mukhamadmustain@gmail.com
Editorial Address
Jl. Diponegoro no 186 Gedanganak, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang
Location
Kab. semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat
ISSN : -     EISSN : 29868548     DOI : 10.35473
Core Subject : Health,
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat merupakan jurnal ilmiah yang dikelola oleh program studi D3 Keperawatan, Universitas Ngudi Waluyo
Articles 53 Documents
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Lansia dalam Pengendalian Hipertensi Lavenia Tamu Ina, Nensy; Setyoningrum, Umi
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v1i1.2148

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang sering disebut sebagai silent killer. Seiring terus meningkat angka kejadian yang akhirnya menambah jumlah angka kematiannya. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tindakan lansia dalam pengendalian hipertensi di Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Desain penelitian ini deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah lansia penderita hipertensi di Puskesmas Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang yaitu sebanyak 95 lansia dengan sampel sebanyak 49 orang yang diambil dengan teknik accidental sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Data di analisis menggunakan uji kendall’s tau dihitung menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga pada lansia sebagian besar kategori baik (67,3%).Tindakan lansia dalam pengendalian hipertensi sebagian besar kategori baik (51,0%). Terdapat hubungan positif yang bermakna dukungan keluarga dengan tindakan lansia dalam pengendalian hipertensi, didapatkan nilai ι sebesar 0,543 (positif) dan pvalue sebesar 0,000 < 0,05 (α). Bagi penderita hipertensi dianjurkan memperbaiki perilaku diet yaitu memasak sendiri makanan yang dikonsumsi sehingga dapat mengendalikan asupa garam.
Gambaran Pengelolaan Hipervolemia pada Gagal Jantung Kongestif di Rumah Sakit Purnama Sari, Deya; Mustain, Mukhamad; Maksum, Maksum
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v1i1.2155

Abstract

Gagal jantung kongestif adalah kondisi dimana jantung dalam memompa darah tidak adekuat sehingga kebutuhan tubuh seperti nutrisi dan oksigen tidak terpenuhi secara menyeluruh. Salah satu komplikasi yang terjadi yaitu kelebihan cairan atau hipervolemia yang ditandai dengan adanya edema, peningkatan berat badan dan sesak nafas. Penulisan bertujuan untuk mendiskripsikan pengelolaan hipervolemia pada gagal jantung kongestif di RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang. Metode penulisan  yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel dengan  convenience sampling, dengan kriteria inklusi yaitu pasien gagal jantung kongestif yang mengalami masalah keperawatan hipervolemi. Pengumpulan data dengan pendekatan proses asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pengelolaan hipervolemia dilakukan selama 3 hari. Tindakan untuk mengatasi hipervolemia diantaranya monitor tanda vital, membatasi asupan cairan dan garam, monitoring balance cairan 24jam dan kolaburasi pemberian furosemid. Hasil pengelolaan didapatkan masalah hipervolemia teratasi dibuktikan dengan edema di kedua tungkai kaki menurun, berat badan membaik, JVP membaik, refleks hepatojugular membaik, balance +234ml dan pasien mengatakan tubuh menjadi lebih segar. Pentingnya kesadaran diri perilaku hidup sehat dengan mengontrol konsumsi cairan dan garam serta membatasi aktifitas fisik selama periode akut.
Hubungan Tingkat Stres dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri Indriyani, Lutfi; Aniroh, Umi
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v1i1.2157

Abstract

Stres merupakan salah satu unsur yang berdampak pada siklus menstruasi. Stres akan mengaktifkan sistem HPA (hypothalamus pituitary adrenal) yang menghasilkan hormon kortisol. Kortisol menciptakan ketidakseimbangan hormon, termasuk dalam sistem reproduksi yang menyebabkan siklus menstruasi tidak normal.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan siklus menstruasi pada remaja putri. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional.  Populasi adalah remaja putri di SMA Negeri 1 Bergas. Sampel diambil sebanyak 263 responden. Data dianalisis menggunakan  chi- square. Hasil yang didapat dari penilaian mengenai tingkat stres dengan siklus menstruasi, sebagian besar responden mengalami tingkat stres normal (33,5%) dan sebagian besar responden mengalami menstruasi tidak normal (52,5%), dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan tingkat stres dengan siklus menstruasi pada remaja putri.  Hasil Uji chi-square diperoleh value sebesar 0,489 ( p > 0,05) sehingga H0 gagal ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi pada remaja putri di SMA Negeri 1 Bergas. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait variabel lain yang mempengaruhi siklus menstruasi remaja putri.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kemandirian pada Anak Retardasi Mental Nurdiyanti, Astri; Oktarina, Natalia Devi
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v1i1.2158

Abstract

Retardasi mental merupakan keadaan yang tidak lengkap atau kurangnya perkembangan mental yang akan mempengaruhi mempengaruhi kemampuan anak yaitu kemandirian. Kemandirian pada anak retardasi mental menjadi alasan ketergantungan pada anak retardasi mental sehingga anak dengan retardasi mental membutuhkan pola asuh yang baik dari orang tuanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian pada anak retardasi mental di SLB Negeri Temanggung. Desain penelitian yang digunakan yaitu Cross Sectional dengan jumlah sampel sebanyak 39 orang diambil dengan metode total sampling. Pola asuh orang tua diukur dengan kuisioner Parenting Style and Dimensions Questionnare-Short Form (PSDQ) terdiri dari 32 item pertanyaan. Kemandirian pada anak retardasi mental diukur diukur dengan kuisioner The Pediatric Evaluation of Disability (PEDI) terdiri dari 9 pertanyaan tentang kemandirian pada anak retardasi mental. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu  uji Rank Spearman untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian pada anak retardasi mental. Hasil penelitian menunjukkan analisa data dengan uji Rank Spearman didapatkan p value sebesar 0,048 < 0,05 (α), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian pada anak retardasi mental di SLB Negeri Temanggung. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan bagi orang tua yang memiliki anak retardasi mental sebagai bahan ilmu atau informasi mengenai hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian pada anak yang mengalami retardasi mental.
Gambaran Fungsi Kognitif pada Lansia dengan Hipertensi Iryana Atika Khan, Hilda; Suwanti, Suwanti
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v1i1.2159

Abstract

Seiring bertambahnya usia lansia mengalami proses penuaan. Pada proses ini beberapa lansia akan mengalami masalah kesehatan salah satunya hipertensi. Hipertensi ini berpengaruh pada otak melalui beberapa proses yang pada akhirnya berpengaruh pada penurunan fungsi kognitif. Gangguan kognitif mempengaruhi kapasitas seseorang untuk perhatian, bahasa, memori, fungsi visuospasial, dan pengambilan keputusan dalam kaitannya dengan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran fungsi kognitif pada lansia dengan hipertensi di Desa Branjang Kecamatan Ungaran Barat. Metode penelitian ini deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara total sampling dengan wawancara. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi menjadi sampel penelitian yaitu sebanyak 60 lansia dengan hipertensi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner berupa kuesioner Mini Mental StatusExamination (MMSE). Analisa data yang digunakan adalah distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lansia memiliki fungsi kognitif pasti sebanyak 26 responden (43,3%). Fungsi kognitif pada lansia dengan hipertensi paling banyak mengalami penurunan pada aspek orientasi mengalami fungsi kognitif pasti sebanyak 27 responden (45,0%), aspek registrasi mengalami fungsi kognitif pasti sebanyak 29 responden (48,3%), dan aspek bahasa mengalami fungsi kognitif pasti sebanyak 27 responden (45,0%) dan probable sebanyak 30 responden (50,0%). Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan serta wawasan dalam merawat lansia dalam upaya pencegahan penurunan fungsi kognitif.
Relaksasi Otot Progresif Meningkatkan Kualitas Tidur Mahasiswa Keperawatan yang Mengerjakan Tugas Akhir Aini, Faridah; Galih Yudanari, Yunita; Apriyatmoko, Raharjo
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v1i1.2161

Abstract

Mahasiswa rentang mengalami stress sehingga mengakibatkan gangguan tidur ketika menyelesaikan tugas akhir. Hal ini mengakibatkan kebutuhan istirahat tidak terpenuhi dengan baik sehingga mengakibatkan kualitas tidur yang buruk. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu kontrol untuk meningkatkan kualitas tidur mahasiswa melalui latihan relaksasi otot progresif. Relaksasi otot progresif dapat menurunkan kadar norepinefrin, mengurangi kontraksi jantung dan menstimulasi nukleus suprakiasmatik untuk menimbulkan rasa nyaman dan meningkatkan kualitas tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap peningkatan kualitas tidur pada mahasiswa. Desain penelitian adalah eksperimen semu dengan kelompok control non equevalent. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 34 mahasiswa yang terbagi menjadi 17 kelompok kontrol dan 17 kelompok intervensi dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kuesioner Indeks Kualitas Tidur Pittsburgh digunakan dalam alat pengumpulan data, dan intervensi terdiri dari relaksasi otot progresif selama 3 hari berturut-turut. Analisis data menggunakan independent t-test.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa relaksasi otot progresif berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kualitas tidur mahasiswa dengan p-value 0,000 (α=0,05) mahasiswa dengan insomnia dapat melakukan  latihan relaksasi otot progresif untuk meningkatkan kualitas tidur mereka.
Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Kepuasan Pasien Widya Pratiwi, Fransisca; Saparwati, Mona
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v1i1.2162

Abstract

Kepuasan pasien dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu perilaku caring perawat kepada pasien. Perilaku caring perawat sangat penting dalam memenuhi kepuasan pasien, hal ini menjadi salah satu indikator kualitas pelayanan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan caring perawat dengan kepuasan pasien. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dengan deskriptif  korelatif dan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner SERVQUAL. Sampel dalam penelitian ini yaitu pasien rawat inap yang sudah menjalani perawatan selama 3-5 hari dengan populasi sebanyak 30 orang dengan menggunakan tehnik total sampling. Analisa yang digunakan yaitu univariate dan bivariate dengan uji Spearman Rank. Hasil uji statistik menggunakan Spearman Rank dengan nilai Signifikansi p= 0,016 < α 0,05. Maka Ho ditolak, yakni ada hubungan antara Perilaku Caring Perawat dengan Kepuasan Pasien. Diharapkan perawat dapat meningkatkan perilaku caring, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan.
Gambaran Self Acceptance pada Klien Lansia yang Terdiagnosis Diabetes Mellitus Wulansari, Wulansari; Fiktina Vifri Ismiriyam, Fiktina
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v1i1.2164

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang cukup ditakuti oleh masyarakat umum, dikarenakan dianggap sebagai penyakit yang bisa menimbulkan penyakit lain khususnya penyakit pembusukan luka hingga pemotongan atau penghilangan bagian tubuh yang mengalami pembusukan. Penyakit DM merupakan penyakit kronis yang memerlukan perubahan gaya hidup dan perawatan yang teratur untuk perawatan dan pengobatannya.  Aspek emosional yang nantinya akan mempengaruhi perawatan adalah penerimaan diri terhadap penyakit. Klien yang mendapatkan diagnose sakit DM dan tidak menunjukkan penerimaan diri  akan melakukan penyangkalan dan mengabaian kondisi. Penerimaan diri  yang tidak optimal akan masalah kesehatan akan berpengaruh pada efektivitas perawatan diri dan kontrol dari glukosa darah yang kurang. Lansia merupakan tahapan kehidupan yang secara alami akan mengalami proses degeneratif dan juga perburukan kondisi kesehatan dan DM salah satu penyakit yang menyertai atau muncul pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk lebih mengetahui gambaran secara langsung tentang penerimaan diri akan diagnosa DM oleh khususnya lansia. Penelitian ini bersifat diskriptif. Penelitian ini menggunakan kuesioner penerimaan diri sebagai alat ukurnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia yang terdiagnosa DM  menunjukkan penyangkalan akan diagnosa dan  pengabaian perawatan  karena diagnose yang disampaikan dirasa tidak benar karena lansia merasa tidak sakit atau badan biasa saja. Bentuk pengabaian yang dilakukan adalah  pola hidup yang tidak berubah dari sebelumnya. Kesimpulannya adalah perlu edukasi lebih lanjut tentang diagnose DM pada lansia sebagai upaya pencegahan perburukan kondisi hingga berakibat pada munculnya komplikasi DM.
Apakah Penggunaan Smartphone Berkaitan dengan Motivasi Belajar anak? Krisna Saputra, Adi; Suwanti
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v1i2.2213

Abstract

Situasi perilaku anak-anak yang sudah tercandu dengan smartphone secara langsung bisa mengganggu motivasi belajar dan membuat mereka sulit untuk berkonsentrasi dalam belajar. Penggunaan smartphone yang berlebihan dan diluar kontrol mengakibatkan siswa merasa belajar bukan lagi fokus utama mereka. Realitas ini mengganggu motivasi belajar mereka baik di sekolah maupun di rumah. Tujuan Penelitian adalah mengetahui hubungan  penggunaan smartphone terhadap motivasi belajar anak di Desa Kedung Leper Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional, dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang dalam penelitian ini adalah anak usia sekolah yangberada di Desa Kedung Leper Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara dengan jumlah anak sebanyak 83 orang. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 69 anak. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase tertinggi pada variabel penggunaan smartphone termasuk dalam katagori “tinggi” sejumlah 29 anak (42.0%). Frekuensi tertinggi pada variabel tingkat motivasi belajar termasuk dalam katagori “rendah” sejumlah 21 anak (30.4%). Analisa data dengan SpearmanRank didapatkan nilai p-value = 0.000 (α=0.05) yang berarti terdapat hubungan penggunaans smartphone terhadap motivasi belajar anak di Desa Kedung Leper Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Disarankan orang tua lebih bijak dalam mendampingi anak dalam penggunaan smartphone agar motivasi belajar anak tidak menurun.
Studi Sibling Rivalry dengan Tingkat Stres pada Anak Usia 4-9 Tahun Novitasari Hidayaningtyas, Eka; Trimawati, Trimawati; Saparwati, Mona
Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat Vol. 1 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jkbs.v1i2.2287

Abstract

 Sibling rivalry adalah persaingan antar saudara untuk mendapatkan kasih sayang orang tua dan terjadi pada anak-anak dengan jenis kelamin yang sama maupun berbeda. Sibling rivalry yang terus terjadi pada anak dapat mengakibatkan kecemasan pada diri anak dan akan memicu terjadinya stres pada anak yang bersifat akut maupun kronis. Efek kronis atau delay effect yang muncul di kemudian hari akan menimbulkan efek psikologi yang merusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian sibling rivalry dengan tingkat stres pada anak usia 4 – 9 tahun. Desain penelitian menggunakan analitik cross sectional dengan metode kuantitatif. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling sebanyak 86 responden yang terdiri dari orang tua anak usia 4-9 tahun. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Sibling Conflict Strategy Scale oleh Reccha (2009) dan kuesioner Perceived Stress Scale for Children oleh White (2014). Penelitian dilakukan di Kelurahan Beji, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 30 responden (34,9%) mengalami kejadian sibling rivalry dengan 1 orang (1,2%) tingkat stress rendah,  14 orang (16,3%) tingkat stress sedang, dan 15 orang (17,4%) tingkat stress tinggi. Hasil uji korelasi p value 0,002 < α (0,05). Simpulan penelitian adalah terdapat hubungan kejadian sibling rivalry dengan tingkat stres pada anak usia 4 – 9 tahun di Kelurahan Beji, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.