Kulit kopi merupakan limbah dari proses pengolahan kopi. Peningkatan nilai tambah dari limbah kulit kopi dilakukan dengan membuat produk Cascara. Cascara diproses melalui pengeringan sinar matahari dan oven. Proses pengeringan dan varitas kopi yang berbeda diperkirakan akan mempengaruhi kadar ekstraktif cascara yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian adalah menentukan kadar ekstraktif cascara setelah diproses melalui pengeringan sinar matahari dan oven. Metode penelitian menggunakan RAL factorial. Data dianalisa dengan uji ANOVA dan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Kadar air oleh pengeringan sinar matahari, tertinggi diperoleh pada cascara kopi Sigararutang (8,66%), terendah pada cascara kopi Komasti (7,00%.) ; pengeringan oven kadar air tertinggi pada cascara kopi Sigararutang (7,56%),terendah pada cascara kopi Komasti (6,48%): Kadar abu oleh pengeringan sinar matahari, tertinggi diperoleh pada cascara kopi Gayo (0,093%), terendah pada cascara kopi Andungsari (0,027%); pengeringan oven kadar abu tertinggi pada cascara kopi Gayo (0.087%) dan terendah pada cascara kopi Andungsari (0,025%). Kadar ektraktif oleh pangeringan sinar matahari tertinggi pada cascara kopi Andungsari (1,124%),terendah pada cascara kopi Sigararutang (0,466%); pengeringan oven menghasilkan kadar ekstraktif tertinggi pada cascara kopi Andungsari (1,527%), terendah pada cascara kopi Sigararutang (0,533%)
Copyrights © 2023