Penggunaan tembakau adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat global. Konsumsi rokok memicu peningkatan prevalensi Penyakit Tidak Menular, bahkan dapat menyebabkan kematian. Menurut WHO, setiap tahun terdapat 8 juta kematian karena adanya epidemik tembakau. Tujuh juta lebih kematian karena perilaku merokok, dan 1,2 juta kematian karena penyakit kardiovaskular dan gangguan pernapasan dari perokok pasif. Berdasarkan data GATS tahun 2021, peneliti bermaksud mencari gambaran perilaku merokok masyarakat usia 15 tahun keatas. Data sekunder dari GATS diteliti dengan pendekatan deskriptif observasional. Sampel yang digunakan sejumlah 10.170 rumah tangga dengan kreiteria berusia 15 tahun ke atas. Hasil penelitian menunjukkan jumlah perokok terbanyak adalah kelompok umur 45-64 (37,7%) dan laki-laki paling banyak merokok (53,6%) dibandingkan perempuan (1,4%). Rokok jenis kretek paling banyak diminati (28,6%) dibandingkan dengan yang lain. Sumber paparan asap rokok bagi perokok pasif tertinggi di restoran (82,2%). Label peringatan kesehatan pada bungkus rokok efektif membuat perokok memiliki persepsi positif untuk berhenti merokok. Tingginya prevalensi perokok usia 15 tahun ke atas dan tingginya jumlah perokok pasif di Indonesia perlu diselesaikan.
Copyrights © 2023