Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

UJI KEAMANAN EKSTRAK KAYU JATI (TECTONA GRANDIS L.F) SEBAGAI BIO-LARVASIDA AEDES AEGYPTI TERHADAP MENCIT Listyorini, Puguh Ika
Unnes Journal of Public Health Vol 1 No 2 (2012): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.107 KB)

Abstract

Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan papan iPenelitianini bertujuan mengetahui efek toksisitas akut ekstrak kayu jati (Tectonagrandis L.f) pada mencit yang diukur secara kuantitatif dengan LD50. Jenis penelitianini adalah eksperimen murni dengan desain post test only control group design.Sampel 30 ekor mencit Balb/c jantan yang dibagi menjadi 1 kelompok kontrol(aquades dan CMC sebanyak 1 ml), kelompok perlakuan I (P1) (0,125 mg/25gBB/ml), kelompok perlakuan II (P2) (1,25 mg/25gBB/ml), kelompok perlakuan III(P3) (12,5 mg/25gBB/ml), dan kelompok perlakuan IV (P4) (125 mg/25gBB/ml). Sediaan uji diberikan per-oral dengan hanya satu kali pemberian pada awalmasa penelitian. Hasil penelitian menunjukkan LD50 ekstrak kayu jati adalah 253mg/25 gBB/ml (10.120 mg/KgBB). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kayu jatidengan dosis LD50 dan LD90 (27,66 μg/ml dan 36,19 μg/ml) untuk larva nyamukAe. aegypti masih aman bagi mencit, karena dosis terendah dalam penelitian ini(0,125 mg/25 gBB/ml) tidak membunuh dan tidak menimbukan gejala toksik
Pengembangan Metode Penilaian Mandiri Kualitas Data Rutin Di Dinas Kesehatan Kota Surakarta Puguh Ika Listyorini; Mursid Raharjo; Farid Agushybana
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 5, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3846.909 KB) | DOI: 10.14710/jmki.5.1.2017.47-54

Abstract

Data are the basis to make a decision and policy. The quality of data is going to produce a better policy. The quality assessment methods nowadays do not include all indicators of data quality. If the indicators or assessment criteria in the quality assessment methods are more complete, the level of assessment methods of the data will be higher. The purpose of this study is to develop the method of independent assessment of routine data quality in Surakarta Health Department which is previously performed using the data quality assessment of PMKDR and HMN methods firstly.The design of this study is research and development (R&D) that has been modified into seven steps, namely formulating potential problems, collecting the data, designing the product, validating the design, fixing the design, testing the product, and fixing the product. The subjects consisted of 19 respondents who are managers of data in Surakarta Health Department. Data analysis method used is content analysis.The assessment results show that, in the pilot phase of the development of data quality assessment methods which have been developed, it is basically successful, or it can be used. The results of the assessment of the quality of the data by the developed method is the quality of data collection which is very adequate, the quality of data accuracy which is poor, the quality of data that consistency exists but is inadequate, the quality of the actuality of the data which is very adequate, the quality of periodicity data that is inadequate, the quality of the representation of the data that is very adequate, and sorting the data which is very adequate.It needs a commitment from Surakarta Health Department to take advantage of the development of these methods to assess the quality of data to support the availability of information, decision-making and planning of health programs. It also calls for the development of this research by conducting all stages of the steps of R&D so that the final result of the method development will be better.
Identifikasi Prioritas Masalah Unit Rekam Medis di Puskesmas Nusukan Puguh Ika Listyorini
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Vol 3, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1337.568 KB) | DOI: 10.31983/jrmik.v3i1.5574

Abstract

Health services consist of two kinds, namely medical and non-medical services. One of the non-medical services provided by the medical record unit. In providing medical record unit services do not always run well, therefore it is necessary to identify the priority determination of the problem to find out what problems must be solved first. The Multiple Criteria Utility Assessment (MCUA) method is a method of determining priority problems with scoring techniques. The purpose of this study was to determine the priority of problems in the medical record unit of the Nusukan Health Center using the MCUA Method. This research uses descriptive research design with 4 speakers. According to the results of the identification of problems carried out by the Group Group Discussion (FGD) that there are 3 problems in the medical record unit of the Nusukan Public Health Center, namely the lack of resources for medical records, medical record documents, and the availability of rooms for managing medical records that are still limited. The priority problem with the MCUA method shows that the problem with the highest value is the lack of medical record personnel. Before making additional workforce, it is recommended to calculate the workforce needs in the medical record unit according to the workload of the medical record officer so that the additional workforce is in accordance with the workload of the officer.AbstrakPelayanan kesehatan terdiri dari dua macam yaitu pelayanan medis dan non medis. Pelayanan non medis salah satunya diberikan  oleh unit rekam medis.  Dalam memberikan pelayanan unit rekam medis tidak selalu berjalan dengan baik, oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi penentuan prioritas masalah untuk mengetahui masalah apa saja yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Metode Multiple Criteria Utility Assessment (MCUA) adalah salah satu metode penentuan prioritas masalah dengan tekhnik scoring. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prioritas masalah di unit rekam medis Puskesmas Nusukan menggunakan Metode MCUA. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan 4 orang narasumber. Menurut hasil identifikasi masalah yang dilakukan dengan Forum Group Discussion (FGD) bahwa terdapat 3 masalah di unit rekam medis Puskesmas Nusukan, yaitu kurangnya sumber daya tenaga rekam medis, missfile dokumen rekam medis, dan ketersediaan ruagan untuk penggelolaan rekam medis yang masih terbatas. Prioritas masalah dengan metode MCUA menunjukkan masalah dengan nilai paling tinggi adalah kurangnya sumber daya tenaga rekam medis. Sebelum melakukan penambahan tenaga kerja, maka disarankan agar menghitung kebutuhan tenaga kerja di unit rekam medis menurut beban kerja petugas rekam medis agar penambahan tenaga kerja sesuai dengan beban kerja petugas.
ANALISIS SURVEILANS EPIDEMIOLOGI MENGGUNAKAN ARCVIEW GIS 3.3 SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DBD (DI KECAMATAN KUNDURAN KABUPATEN BLORA) Puguh Ika Listyorini
Jurnal Infokes Vol 5 No 1 (2015): FEBRUARI 2015
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/infokes.v5i1.87

Abstract

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Blora meningkat di tahun 2012. Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten serta Puskesmas di Kabupaten Blora perlu mengevaluasi program pencegahan DBD yang selama ini dilakukan. Keberhasilan program pencegahan DBD tidak lepas dari sistem penggolahan data faktor resiknya. Selama ini banyak Puskesmas di Kabupaten Blora yang masih menggunakan cara manual dalam menggelola data hasil surveilans DBD. Cara ini membutuhkan waktu yang lama, bahkan ada kemungkinan ketidakakuratan. Ketidakakuratan penggolahan data akan berpengaruh pada rancangan program pencegahan DBD. Sehingga, perlu dikembangkan model penggolahan data secara komputerisasi, salah satunya yaitu dengan pemanfaatkan program Arcview GIS 3.3. Dengan Arcview GIS 3.3 akan dihasilkan peta faktor resiko DBD. Dengan adanya peta faktor resiko diharapkan pengambilan keputusan dalam program pencegahan DBD akan lebih tepat dan akurat. Sehingga, memudahkan untuk kegiatan intervensi dalam rangka sistem pencegahan dan pengendalian DBD di Kabupaten Blora. Kata Kunci    :     Surveilans Epidemiologi, DBD, Arcview GIS 3.3.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) PADA MASYARAKAT KARANGJATI KABUPATEN BLORA Puguh Ika Listyorini
Jurnal Infokes Vol 6 No 1 (2016): INFOKES Volume 6 No 1 Juli 2016
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/infokes.v6i1.102

Abstract

Sejak tahun 2008 sampai dengan 20013, penyakit demam berdarah di Kelurahan Karangjati Kabupaten Blora selalu ada dan trennya selalu naik. Masalah dalam penelitian ini adalah faktor apa sajakah yang mempengaruhi perilaku pemberantasan sarang nyamuk masyarakat Kelurahan Karangjati Kabupaten Blora. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku pemberantasan sarang nyamuk Masyarakat. Metode penelitian explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Responden dipilih secara random. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang terbukti berhubungan dengan perilaku pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue adalah pengetahuan, sikap, ketersediaan informasi, dan peran petugas kesehatan. Variabel yang tidak terbukti berhubungan dengan perilaku pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue adalah umur, pendidikan, jenis kelamin dan pendapatan.Simpulan penelitian, pengetahuan, sikap, ketersediaan informasi, dan peran petugas kesehatan berpengaruh terhadap perilaku pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di masyarakat. Kata Kunci : perilaku, pemberantasan sarang nyamuk, dan masyarakat.
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OBAT GENERIK DENGAN METODE ANALISIS ABC, EOQ DAN ROP (Studi Kasus Di Unit Gudang Farmasi RS PKU ‘Aisyiyah Boyolali) Puguh Ika Listyorini
Jurnal Infokes Vol 6 No 2 (2016): Volume VI, Nomor 2, November 2016
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/infokes.v6i2.144

Abstract

Instalasi Farmasi Rumah Sakit bertangung jawab menyediakan perbekalan farmasi dengan jumlah yang cukup, pada waktu yang dibutuhkan, dengan biaya yang serendah-rendahnya. Dalam persediaan obat generik di Gudang Farmasi RS PKU ‘Aisyiyah Boyolali telah terjadi stock out dan pembelian cito, sehingga perlu dilakukan analisis pengendalian persediaan obat. Penelitian ini dilakukan dengan operational research. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan analisis ABC pemakaian, obat generik yang termasuk kelompok A (fast moving) sebanyak 28 jenis dengan jumlah pemakaian 69,52% dari total pemakaian, kelompok B (moderate) sebanyak 40 jenis obat dengan jumlah pemakaian 20,25% dari total pemakaian, dan kelompok C (Slow moving) sebanyak 157 jenis obat dengan jumlah pemakaian 10,23% dari total pemakaian obat generik. Berdasarkan analisis ABC investasi, obat generik yang termasuk kelompok A sebanyak 20 jenis obat dengan nilai infestasi 69,62% dari total investasi, kelompok B sebanyak 39 jenis obat dengan nilai infestasi 69,62% dari total investasi, dan kelompok C sebanyak 166 jenis obat dengan nilai 10,26% dari total investasi obat generik. Berdasarkan analisis EOQ, maka didapatkan gambaran bahwa jumlah pemesanan optimum untuk 20 jenis obat generik yang termasuk kelompok A bervariasi mulai dari 2-303 item, sedangkan menurut analisis ROP,titik pemesanan kembali untuk 20 jenis obat generik yang termasuk kelompok A bervariasi mulai dari 5-434 item.Kata kunci: pengendalian persediaan, obat generik, analisis ABC, Economic Order Quantity, dan Reorder Poin.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN PELAYANAN PENDAFTARAN RAWAT JALAN PASIEN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA Puguh Ika Listyorini; Rezky Paska Kalbuadi
Jurnal Infokes Vol 7 No 2 (2017): Infokes VOL 7 No 2 September 2017
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/infokes.v7i2.182

Abstract

Berdasarkan survey Pendahuluan pada Desember 2015 di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakata, didapatkan hasil waktu rata-rata yang digunakan untuk pendaftaran pasien rawat jalan adalah 20 menit 20 detik. Apabila dibandingkan dengan Permenkes RI No.129/Menkes/SK/II/2008, maka dikatakan melebihi ketentuan waktu yang ditetapkan. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan pelayanan pendaftaran pasien BPJS rawat jalan di BBKPM Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. 96 pasien rawat jalan sebagai responden dipilih dengan purposive sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan variabel bebas yang berhubungan dengan kecepatan pelayanan pendaftaran pasien adalah tingkat pendidikan (p=0,0001), status pekerjaan (p=0,018), status kepesertaan BPJS (p=0,0001), persepsi prosedur pelayanan pendaftaran (p=0,0001), persepsi petugas pendaftaran (p=0,0001), dan persepsi sarana prasarana (p=0,0001). Variabel yang tidak berhubungan dengan kecepatan pelayanan pendaftaran pasien adalah variabel jenis kelamin (p=0,246) dan usia (p=0,071). Secara keseluruhan, semua variabel bebas yang diteliti berpengaruh bersama-sama terhadap kecepatan pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan di BBKPM Surakarta.Kata Kunci: kecepatan, pelayanan  pendaftaran, pasien BPJS, dan rawat jalan.
PENILAIAN KUALITAS DATA RUTIN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA Puguh Ika Listyorini
Jurnal Infokes Vol 8 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/infokes.v8i1.189

Abstract

Berdasarkan laporan Pusdatin (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013), disebutkan bahwa kualitas data kesehatan di Indonesia dapat dikatakan masih rendah. Sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan, data yang diolah menjadi informasi memegang peranan penting bagi pemimpin untuk mengambil keputusan sebagai dasar tindakan dimasa mendatang. Suatu keputusan yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan pada penggunaan data yang tepat akan berakibat pada pengambilan keputusan yang cukup fatal dan tidak dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan. Penelitian ini menilai kualitas data rutin Program Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah operational research. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder. Data sekunder diambil dari laporan data rutin program Program Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue tahun 2016. Laporan data rutin akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode Penilaian Mandiri Kualitas Data Rutin (PMKDR). Hasil penelitian menunjukkan kelengkapan laporan tiap bulan dan tiap Puskesmas 100% lengkap, ketepatan waktu melapor tiap bulan adalah 81,4% dan tiap Puskesmas adalah 72,6%, nilai akurasi data lebih dari 2SD (kurang baik), konsistensi internal kurang baik, dan angka konsistensi eksternal baik.Kata Kunci: Penilaian, Kualitas Data, Data Rutin, Demam Berdarah Dengue.Abstract Based on Pusdatin report (Ministry of Health Republic of Indonesia, 2013), it is stated that the quality of health data in Indonesia was still low. As input into decision-making process, data that were processed into information played an important role for leaders to make decisions as a basis for future action. A decision that was generated not based on the proper use of data will result in fatal decision making and can not be used to achieve the goal.  This research assesses the quality of routine data of Dengue Hemorrhagic Fever Prevention and Control Program in Surakarta Health Department. The research method used was operational research. Data collected were secondary data. Secondary data were taken from the routine data report of Dengue Hemorrhagic Fever Prevention and Control Program in 2016. Routine data report was processed and analyzed with Self-Assessment Method of Routine Data Quality (PMKDR). The results showed that the completeness of the monthly report and the report of each health center were 100% complete, the punctuality of monthly report was 81.4% and the report of each health center was 72.6%, the accuracy of data was more than 2SD (less good), the internal consistency was less good, and the external consistency was good.Keywords: Assessment, Data Quality, Routine Data, Dengue Hemorrhagic Fever.
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Jayengan Kota Surakarta Puguh Ika Listyorini; Deru Ady Wijananto
Jurnal Infokes Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/infokes.v9i1.707

Abstract

Puskesmas Jayengan Kota Surakarta pada tahun 2017 berhasil merujuk 1.898 pasien umum. 122 pasien diantaranya adalah pasien dari poli kesehtan ibu dan anak. Dalam bulan terakhir tahun 2017 rujukan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak meningkat seanyak 37 pasien. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana sistem rujukan di poli Kkesehtan ibu dan anak di Puskesmas Jayengan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan coss sectional. Subjeknya adalah petugas kesehatan yang ada di poli kesehtan ibu dan anak sebanyak 4 orang. Objeknya adalah sistem rujukan pelayanan kesehtan ibu dan anak Puskesmas Jayengan. Hasil penelitian sistem rujukan pelayanan kesehtan ibu dan anak Puskesmas Jayengan secara garis besar mengadopsi dari standar operasional prosedur yang sudah ada pada rujukan internal dan eksternal. Khusus untuk kasus ibu hamil harus ada penilaian dengan formulir skoring "Poedji Rochjati" sebelum dilakukan perujukan. Dalam perujukan pasien terdapat masalah diantaranya pada sarana dan prasarana, jaringan internet, kekurangan jumlah petugas, dan sistem rujukannya itu sendiri. Pada umumnya dapat dikatakan pelaksanaan sistem rujukan di pelayanan kesehtan ibu dan anak Puskesmas Jayengan sudah baik.
TREND INDIKATOR PELAYANAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN 2014-2018 Puguh Ika Listyorini; Via Lili Aurista
Jurnal Infokes Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/infokes.v9i2.834

Abstract

The Moewardi Regional General Hospital Surakarta has not yet performed the Intensive Care Unit (ICU) service indicator calculation and trend analysis has not been done. The purpose of this study was to determine trends in intensive care unit service indicators in Surakarta Moewardi District General Hospital in 2014-2018. The type of research used is qualitative research, with descriptive research design, and cross sectional approach. The method of collecting data uses documentation studies and interviews. The subjects of this study were five speakers. The object of this study is the data of inpatient patient reports in the ICU. The results showed the average trend value of intensive ICU patients per day increased by 0.5. The trend ratio of patients referred to ICU decreased by 0.006. The trend of ICU mortality rates increased by 0.031. The trend ratio of ICU patients to the number of ICU nurses is 0.064. The trend of the percentage of ICU patients with continued services increased by 0.51. The trend in the percentage of ICU-specific patients decreased by 2.12. The conclusion is that the trend of ICU service indicators tends to increase and decrease. So the advice that researchers can give should improve the quality of service in the form of repairs, adding tools and optimizing the performance of medical personnel so that mortality can be minimized and complete facilities.