Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air
Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)

Pemetaan Sebaran Indeks Bahaya Erosi dan Arahan Penggunaan Lahan Berbasis Sistem Informasi Geografis pada DAS Bedadung Kabupaten Jember

Mirza, Manarul Iqbal (Unknown)
Ussy Andawayanti (Unknown)
Dian Sisinggih (Unknown)



Article Info

Publish Date
26 May 2023

Abstract

Perubahan tata guna lahan yang terjadi pada DAS Bedadung menyebabkan kawasan tersebut sering mengalami bencana banjir akibat meningkatnya erosi dan sedimentasi. Untuk mengurangi permasalahan yang ada, maka dibutuhkan usaha konservasi lahan dengan menggunakan tata guna lahan baru (skenario). Pada studi ini menggunakan model ArcSWAT untuk menghitung potensi erosi dan sedimentasi yang terjadi sehingga dapat memetakan sebaran Indeks Bahaya Erosi (IBE) pada DAS Bedadung. Berdasarkan hasil simulasi pada kondisi eksisting diperoleh rata-rata laju erosi sebesar 31,29 ton/ha/tahun dan sedimentasi 23,33 ton/ha/tahun. Hasil analisis Indeks Bahaya Erosi (IBE) didapatkan 3 kriteria yaitu rendah dengan luas 2038,63 ha (2,87% dari luasan lahan), sedang dengan luas 49958,86 ha (70,42% dari luasan lahan), dan tinggi dengan luas 18945,91 ha (26,71% dari luasan lahan). Dengan menggunakan konservasi tata guna lahan baru diperoleh penurunan laju erosi pada DAS Bedadung yaitu dengan Indeks Bahaya Erosi (IBE) kriteria rendah seluas 3275,53 ha dan sedang seluas 67667,87 ha. Hasil tersebut menunjukkan skenario tata guna lahan yang baru dapat mengurangi laju erosi pada DAS Bedadung. Land use change in the Bedadung watershed has caused the area to experience frequent floods due to increased erosion and sedimentation. To reduce the existing problems, land conservation efforts are needed by using new land use (scenarios). This study used the ArcSWAT model to calculate the potential erosion and sedimentation to map the distribution of the Erosion Hazard Index (EHI) in the Bedadung watershed. Based on the simulation results in the existing condition, the average erosion rate was 31.29 tons/ha/year and sedimentation was 23.33 tons/ha/year. The results of the Erosion Hazard Index (EHI) analysis obtained 3 criteria, low with an area of 2038.63 ha (2.87% of the land area), medium with an area of 49958.86 ha (70.42% of the land area), and high with an area of 18945.91 ha (26.71% of the land area). Using the new land use conservation, the erosion rate in the Bedadung watershed was reduced, with the Index of Erosion Hazard (EHI) of low criteria covering an area of 3275.53 ha and medium covering an area of 67667.87 ha. These results show that the new land use scenario can reduce the erosion rate in the Bedadung watershed.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

jtresda

Publisher

Subject

Earth & Planetary Sciences Engineering

Description

Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air is a scientific journal published regularly twice per year by Water Resources Engineering Department, Universitas Brawijaya. The paper submitted in this journal covers the fields of Water Resources Information System, Water Resources Conservation, Water ...