Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, PDB (Produk Domestik Bruto) industri tekstil dan pakaiannaik menjadi sebesar Rp35,17 triliun pada kuartal II/2022, jumlah itu meningkat 13,74% secara tahunan. Hal inimenunjukkan industri pakaian berkembang pesat seiring perubahan zaman. Hal itu dapat menimbulkan dampaknegatif bagi lingkungan seperti limbah tekstil yang menumpuk. Komunitas Zero waste Indonesia (ZWID) melihatpersoalan sampah lain yaitu tentang limbah pakaian yang menumpuk dan sulit terurai sehingga meluncurkankampanye yang mendukung program zero waste fashion yaitu #Tukarbaju . Solusi hemat ramah lingkungan untukmengubah gaya pakaian tanpa membeli baju baru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruhkampanye #Tukarbaju terhadap penerapan zero waste fashion dalam upaya pemanfaatan limbah pakaian. Metodepenelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik sampling nonprobability sampling dengan tekniksampling purposif dengan total 395 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh kampanye#Tukarbaju (X) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap penerapan zero waste fashion (Y). Hal tersebutdibuktikan dengan thitung 45,229 > ttabel yaitu 1.649 dengan hasil signifikansi 0,000 < 0,005. Berdasarkan hasil koefisiendeterminasi menunjukkan bahwa kampanye #Tukarbaju memililiki pengaruh sebesar 83,9% terhadap penerapan zerowaste fashion dan sisanya 16,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.Kata kunci-zero waste, kampanye, zero waste fashion, sikap
Copyrights © 2023