Prevalensi jumlah penderita PTSD di dunia mencapai jumlah 200 juta penderita sedangkan berdasarkan data Survei Kesehatan Mental Nasional Indonesia menyatakan bahwa sekitar 2,45 juta remaja mengalami gangguan mental di mana 0,5% dari total penderita PTSD setara dengan 12,250 remaja di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui motivasi penderita PTSD melakukan konseling ke psikolog, mengidentifikasi proses konseling yang dilakukan oleh penderita dan psikolog. Metode Penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus terhadap psikolog yang pernah menangani penderita PTSD usia 17 tahun ke atas di Lembaga Psikomorfosa Makassar. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan studi pustaka yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja penderita PTSD yang melakukan konseling dikarenakan mengalami gejala PTSD dan berupaya untuk meminimalisir disonansi kognitif yang dialaminya. Komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh psikolog melalui empat tahap yakni: 1) pra interaksi, 2) perkenalan atau orientasi, 3) kerja dan 4) terminasi atau pemulihan akhir.
Copyrights © 2023