Pemerintah selalu berupaya untuk mengurangi prevalensi masalah gizi yang terjadi pada anak melalui berbagai program kesehatan. Namun karena berbagai masalah gizi tersebut memiliki penanganan yang berbeda, maka pemerintah suatu daerah perlu mengetahui masalah gizi anak apa yang dominan ditemui di daerahnya sehingga program yang akan dijalankan tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengklasterkan kabupaten/kota di Indonesia berdasarkan masalah gizi balita dengan menggunakan metode Two Step Cluster dan Ensemble K-Modes serta mendeskripsikan karakteristik masalah gizi pada masing-masing klaster akhir yang terbentuk. Objek yang diamati pada penelitian ini terdiri dari 492 kabupaten/kota di Indonesia. Data yang digunakan yaitu data masalah gizi balita di semua kabupaten/kota di Indonesia. Hasil penelitian ini yaitu pengklasteran kabupaten/kota di Indonesia berdasarkan masalah gizi balita menggunakan metode two step cluster dan ensemble k-modes menghasilkan klaster yang berbeda. Metode ensemble k-modes lebih baik dalam mengklasterkan data gizi balita daripada metode two step cluster. Hal ini dapat dilihat dari nilai keragaman pengklasteran yang lebih kecil, yaitu 0,569015. Karakteristik klaster 1 menunjukkan bahwa sebagian besar kabupaten/kota dalam klaster ini terletak di wilayah Indonesia bagian barat, dengan total 229 kabupaten/kota.
Copyrights © 2022