Krisis hipertensi merupakan suatu kelompok hipertensi berat yang dikategorikan menjadi hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya kerusakan organ. Hipertensi emergensi merupakan suatu kejadian hipertensi yang memerlukan penanganan segera karena dapat mengancam jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien dan mendeskripsikan pola penggunaan antihipertensi pada pasien krisis hipertensi selama 24 jam di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cohort retrospektif yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan catatan medik pasien krisis hipertensi di RSUP Dr Sardjito pada periode Januari 2018 hingga Juli 2022. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini sebanyak 37 subjek yang dipilih dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien krisis hipertensi paling banyak terjadi pada rentang usia 41-60 tahun yaitu sebesar (59,46 %), kemudian usia lebih dari 60 tahun (29,73 %), dan usia 18-40 tahun (10,81%). Klasifikasi krisis hipertensi yang paling banyak yaitu hipertensi urgensi (64,86 %), sedangkan hipertensi emergensi (35,14 %). Gambaran terapi antihipertensi yang digunakan pada kasus krisis hipertensi di RSUP Dr. Sardjito terdiri dari kombinasi 2 antihipertensi sebesar (40%), antihipertensi tunggal (32%), kombinasi 3 antihipertensi (19%) dan kombinasi 4 antihipertensi, kombinasi 5 antihipertensi, kombinasi 6 antihipertensi masing-masing sebesar (3%).
Copyrights © 2023