Jumlah tenaga kesehatan dan produktivitas tenaga kesehatan yang tidak merata merupakan sebuah tantangan strategis bagi pelayanan kesehatan, karena akan berpengaruh terhadap kinerja dari tenaga kesehatan yang memiliki peran penting untuk keberhasilan suatu pelayanan kesehatan yang baik. Berdasarkan studi pendahuluan, perawat masih merasa mengalami tegang dan sulit berkomunikasi pada pasien yang gelisah dan mengamuk. Perawat juga cenderung masih memiliki pekerjaan di luar job desk dan diluar jam dinasnya. Serta, perawat juga merasa gaji yang diperoleh masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara stres kerja, beban kerja, dan kepuasan kerja dengan kinerja perawat unit rawat inap di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda. Sampel yang digunakan sebanyak 104 responden dengan teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuisioner dengan menggunakan skala likert. Serta analisis yang dilakukan yaitu analisis univariat dan bivariat yang diolah menggunakan program IBM SPSS 26. Kesimpulan berdasarkan dengan hasil analisis diperoleh bahwa terdapat hubungan antara stres kerja (p-value 0,018), beban kerja (p-value 0,006), dan kepuasan kerja (p-value 0,027) dengan kinerja perawat unit rawat inap di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda. Untuk itu, perlu dilakukan penambahan jumlah perawat untuk mencegah terjadinya beban kerja dan stres kerja yang tinggi. Serta, diperlukan perhatian lebih terhadap gaji yang diberikan agar kepuasan perawat dapat memicu kinerja perawat menjadi lebih baik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023