Melestarikan keberagaman adat dan budaya Indonesia adalah tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat, dan individu. seni kreasi ranup peuneuwoe (sirih hantaran) merupakan salah satu adat dan kebudayaan Aceh yang harus dijaga kelestariannya dan juga kewajiban bersama dalam mewariskan seni ini kepada generasi muda. Hal ini karena seni ini merupakan salah satu warisan budaya Aceh dan menjadi kearifan lokal yang perlu dikembangkan. Penggunaan sirih di Aceh memiliki nilai simbolis dan sering terkait dengan tradisi adat dan upacara. Sirih digunakan dalam prosesi adat sebagai lambang keharmonisan, kerukunan, dan penyatuan keluarga Saat ini, kegiatan merangkai sirih biasanya dilakukan oleh para orang tua di desa, sementara generasi muda terlibat dalam tingkat yang lebih rendah atau bahkan tidak terlibat sama sekali sehingga dikhawatirkan tidak ada generasi penerus dalam upaya pelestarian tradisi ba ranup dalam upacara adat Aceh. Hal ini menjadi perhatian tim pengabdian untuk dilakukan kegiatan pelatihan kreasi Ranup Peuneuwoe bagi remaja usia produktif di Desa Sungai Pauh. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan dan melestarikan tradisi ba ranup dalam adat istiadat Aceh sehingga dapat membentuk remaja produktif yang kreatif dan inovatif serta mencintai adat budaya. Adapun hasil dari kegiatan ini sangat baik dan berdampak dapat dilihat dari antusiasme peserta dalam mengikuti pelatihan yang menghasilkan produk kreasi yang rapi dan indah. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan masyarakat dan upaya pelestarian adat Aceh khususnya masyarakat Desa Sungai Pauh. Selain itu, keterampilan merangkai sirih juga dapat dijadikan ladang usaha untuk meningkatkan pendapatan di bidang ekonomi kreatif.
Copyrights © 2023