Kanker merupakan penyakit yang dapat menyerang siapa saja dan muncul akibat pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam perkembangannya. Sel kanker mempunyai sistem pertahanan khusus untuk menghindari sistem imun tubuh yang dinamakan cancer immunosurveillance. Jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels) adalah tumbuhan yang memiliki berbagai aksi farmakologis. Buah S. cumini memiliki rasa yang sepat dan bervariasi dari asam sampai manis dan terkadang tidak enak untuk dikonsumsi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode literature review article (LRA). Jamblang berpotensi sebagai antimikroba, antidiabetes, antioksidan, antikanker dan sebagainya. Jambalng mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti vitamin C, kalsium, zat besi, dan kalium. Hasil ekstrak biji dan daun menunjukkan penghambatan viabilitas sel yang signifikan terhadap sel HCT116 (kanker usus besar) dengan nilai IC50 masing-masing 1,24 ± 0,09 mg/ml dan 1,42 ± 0,34 mg/ml, doxorubicin memiliki nilai IC50 sebesar 1,1 ± 0,12 mg/ml. Diketahui kulit batang jamblang mengandung flavonoid, tanin, asam betulinic, asam ellagic, asam galat, friedelin, epi- friedelanol, β-sitosterol, eugenin, ester asam lemak epi friedelanol, β-sitosterol, quercetin kaempferol, myricetin, dan bergenin. Berdasarkan hasil dari riview literature jurnal yang telah dilakukan bahwa tanaman jamblang khususnya pada kulit batang jamblang (Syzygium Cumini (L) Skeels) mengandung senyawa kimia alkaloid, flavonoid, resin, tanin dan minyak atsiri. Dimana flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang dapat digunakan sebagai antikanker. Pada kulit batang jamblang juga dapat menghasilkan antioksidan dimana antioksidan ini dapat mengurangi risiko penyakit degeneratif seperti kanker.
Copyrights © 2023