Transisi dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka bagi PDBK (Peserta Didik Berkebutuhan Khusus) diasumsikan menimbulkan tantangan baru bagi guru dalam mengimplementasikannya. Penelitian bertujuan untuk menggali kendala sekaligus merumuskan kebutuhan guru SD dalam implementasi Kurikulum Merdeka bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) di Provinsi Lampung. Penelitian menggunakan metode survei dengan bantuan Google Form, dan terdapat 32 guru yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka dan memiliki PDBK di kelas. Hasil penelitian menemukan bahwa 56% guru mengaku belum pernah mempelajari mengenai Kurikulum Merdeka bagi PDBK. Guru SD di Lampung diketahui mengalami kesulitan dalam merancang pembelajaran, melakukan adaptasi kurikulum, serta merancang dan melakukan evaluasi pembelajaran. Berdasarkan jawaban guru diketahui guru membutuhkan orang tua yang lebih aktif dalam berkolaborasi (94%), dukungan sarana dan prasarana yang aksesibel (84%), dukungan sekolah (84%), aplikasi dalam mengidentifikasi PDBK saat PPDB (75%) serta di rentang 63-66% guru membutuhkan panduan asesmen, serta berbagai pelatihan dalam merancang pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran dengan desain universal, adaptasi kurikulum, hingga memahami serta menangani PDBK di kelas. Temuan permasalahan dan rumusan kebutuhan ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah, akademisi, maupun organisasi terkait dalam membantu guru mengimplementasikan Kurikulum Merdeka bagi PDBK di SD regular.
Copyrights © 2023