Latar belakang masalahnya adalah atlet yang kurang baik dalam melakukan latihan strokes pukulan netting, akurasi pada perkenaan antara shuttlecock diawali dengan Footwork dapat meyebabkan hasil keterampilan strokes pukulan kurang, variatif, membosankan, tidak terstruktur secara sistematis, efisien dan efektif. Tujuan penelitian untuk mengtahui Implementasi pengembangan model latihan strokes pukulan netting bulutangkis dengan awalan footwork PB. Gemilang Mataram. Metode ini menggunakan pendekatan penelitian pra eksperimen kuantitatif dan kualitatif dalam bentuk one group pretest-posttest design. Tahapan penelitian pengembangan Research & Development (R&D) Borg W. R dan Gall 2005: (1) Penelitian dan pengumpulan informasi (2) Perencanaan (3) Penyusunan bentuk awal produk (4) Uji lapangan pendahuluan (5) Produk utama revisi (6) Uji coba lapangan utama, (7) Revisi produk operasional (8) Uji coba lapangan operasional (9) Revisi produk akhir (10) Sosialisasi dan implementasi. Subyek dalam penelitian ini adalah pemain PB. Gemilang Mataram yang berjumlah 12 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah angket, angket, dan instrument netting bulutangkis, James Poole (2009). Analisis data penelitian menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. berbantuan SPSS 16. Dalam perhitungan menggunakan SPSS 16 dengan analisis paired sample t-test. Berdasarkan hasil output dengan menggunakan SPSS 16 bahwa nilai rata-rata hasil sebelum diberikan model latihan strokes pukulan netting bulutangkis dengan awalan footwork adalah 28.9167 dan setelah diberikan perlakuan dengan model latihan strokes pukulan netting bulutangkis dengan awalan footwork 31.5833 artinya bahwa nilai rata-rata drilling neeting bulutangkis adanya peningkatan.
Copyrights © 2023