Kaderisasi merupakan hal urgen untuk keberlangsungan suatu organisasi, bahkan suatu keniscayaan bagi sebuah organisasi tanpa adanya kaderisasi. Sementara itu Muhammadiyah sebagai organisasi besar tidak luput dari penyiapan kader yang mempunyai loyalitas tinggi untuk meneruskan estafet kepemimpinan. Pengabdian bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, wawasan dan keterampilan/skill komprehensif terkait dengan kaderisasi melalui peningkatan religiusitas. Permasalahan yang dipecahkan dalam pengabdian ini adalah; (1) rendah dan minimnya wawasan mitra akan kaderisasi melalui peningkatan religiusitas, (2) kurangnya motivasi mitra untuk menjadi kader unggul, (3) keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu anak yatim yang menguasai kaderisasi dan peningkatan religiusitas. Kondisi ini menjadikan perlu adanya pelatihan yang berkolaborasi dengan pihak terkait termasuk dengan tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Agama Islam. Metode yang digunakan dengan metode parsipatoris aktif dialogis dengan pemberian pemahaman komprehensif kepada mitra kemudian dilanjutkan dengan pemberian kemampuan, keterampilan/skill terkait dengan kaderisasi melalui peningkatan religiusitas. Metode yang digunakan dengan ceramah, shering, diskusi dan pemberian contoh kongkrit kaderisasi melalui peningkatan religiusitas Hasil pengabdian menunjukkan bahwa mitra bertambah pengetahuan dan wawasannya setelah mengikuti kegiatan yakni sebanyak 95 %, mitra meningkat motivasinya menjadi kader Muhammadiyah dan Aisyiyah sebanyak 92 %, dan mitra meningkat kemampuan dan keterampilannya dalam hal kaderisasi melalui peningkatan religiusitas yakni sebanyak 91 % yang menunjukkan bahwa pengabdian memberikan manfaat dan kontribusi riil bagi mitra.
Copyrights © 2023