Perkembangan daerah penyangga Kota Jakarta kearah Timur (Bekasi), Selatan (Bogor) dan Barat (Tangerang-Banten) tidak dapat dihindari karena bertambahnya jumlah penduduk dimana aktivitas penghidupan masih terpusat di Jakarta. Aktivitas penghidupan masyarakat yang masih terpusat di Kota Jakarta menuntut adanya pergerakan masyarakat menuju pusat kota (Jakarta) dan kembali lagi ke tepi kota menuju arah Timur, Selatan dan Barat. Kegiatan ini berlangsung pada saat jam masuk kerja dan jam selesainya waktu bekerja. Pola hidup masyarakat dengan mobilitasnya memerlukan alat transportasi yang ideal, dimana saat ini telah tersedia moda angkutan massal yang disebut mass rapid transport (MRT) dan light rapid transport (LRT). Titik antar dan titik jemput pengguna MRT & LRT disebut stasiun yang lokasinya telah ada pada saat ini. Lokasi stasiun MRT & LRT menjadi tempat strategis karena perpindahan antar moda serta menjadi generator perkembangan kawasan disekitarnya, terutama yang terkait dengan hunian dan fasilitas publik lainnya. Saat ini beberapa stasiun yang telah dibuat belum sepenuhnya berfungsi secara maksimal. Penelitian ini akan mengidentifikasi stasiun LRT di Jati Bening Bekasi dengan metode kualitatif. Data diperoleh melalui observasi langsung serta studi pustaka. Selanjutnya dilakukan analisis dengan cara menilai lokasi stasiun dari akses fasilitas (unsur perancanagan kota) yang ada dikawasan stasiun LRT Jati Bening. Hasil akhir menunjukkan bahwa stasiun LRT di Jati Bening belum maksimal mengakomodir akses menuju kawasan hunian dan fasilitas lainnya.
Copyrights © 2021