Permainan tradisional di Indonesia lahir dan berkembang dari budaya daerah yang menjadi ciri khas bagi kebudayaan setempat. Di masa pandemi Covid-19 saat ini, perubahan terjadi di semua sektor baik ekonomi maupun pendidikan. Proses pembelajaran berbasis daring selama pandemi Covid-19 menimbulkan berbagai permasalahan bagi anak dan keluarganya, khususnya siswa sekolah dasar. Adanya pembatasan sosial menimbulkan rasa jenuh sehingga intensitas penggunaan handphone sebagai media bermain dan hiburan semakin meningkat. Dampak yang dikhawatirkan dari kondisi ini adalah keberadaan permainan tradisional menjadi tergusur. Berbagai kalangan termasuk anak-anak dan generasi muda sudah tidak lagi mengenal permainan tradisional di daerahnya. Kegiatan pengabdian ini bertujuan melestarikan permainan tradisional di masyarakat Desa Kumpay. Upaya pelestarian permainan tradisional dilakukan melalui sosialisasi dan pengenalan permainan tradisional pada anak-anak. Jenis permainan yang dilakukan adalah boy-boyan, ucing sendal, ucing 25, balap karung dan balap kelereng. Kegiatan ini diharapkan anak-anak tidak lagi kecanduan dengan game online yang terbukti memiliki dampak buruk terhadap kesehatan. Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa anak-anak ternyata sangat antusias untuk melestarikan permainan tradisional sebagai warisan dari nenek moyang terdahulu.
Copyrights © 2021