Perkebunan teh memberikan peluang pekerjaan yang tidak menuntut syarat pendidikan yang tinggi maupun skill yang mumpuni sehingga pekerjaan ini banyak diambil oleh para wanita yang sudah berusia tua sebagai pekerjaan disela-sela kesibukan rumah tangganya untuk membantu memenuhi nafkah keluarga, namun pekerjaan ini juga membawa resiko yang sering terjadi seperti tergigit ular, luka terkena alat pertanian maupun terjatuh dan yang selalu terjadi adalah paparan sinar matahari pada wajah dan kulit sehingga terjadi kulit kering, kemerahan terbakar matahari hingga dampak pecah-pecah pada kulit, hal ini perlu mendapat penanganan yang tepat melalui pemanfaatan tanaman obat yang mudah didapat dan murah seperti lidah buaya. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan melalui penyuluhan manfaat lidah buaya sebagai upaya mencegah dan mengatasi gangguan kulit akibat resiko kerja sebagai pemetik daun tehe. Subyek dalam kegiatan ini adalah pekerja pemetik daun the di wilayah Jember Jawa Timur dengan mengikut sertakan satu divisi area yang berjumlah 25 orang. Kegiatan ini dilakukan dengan teknik penyuluhan disertai diskusi dan Tanya jawab. Penilaian capaian tujuan dilakukan melalui pemberian pertanyaan pada awal dan akhir kegiatan. Tingkat pengetahuan buruh pemetik daun the sebelum diberikan penyuluhan adalah sebagian besar cukup baik dan ada beberapa yang kurang bahkan sangat kurang. Tingkat pengetahun setelah mendapat penyuluhan adalah sebagian besar baik dan sudah tidak ada lagi yang kurang maupun sangat kurang. Pengetahuan pekerja pemetik daun the tentang pemanfaatan lidah buaya ini meningkat setelah diberikan penyuluhan, selanjutnya diharapkan para pekerja mampu mempraktikkan dan dapat menjaga kehatan kulitnya terganggu akibat kondisi kerjanya.
Copyrights © 2022