Di era digital saat ini, maraknya informasi tidak akurat atau hoaks menjadi isu yang mempengaruhi masyarakat, menyebabkan keresahan, disintegrasi sosial, dan kerugian ekonomi. Untuk mengatasi permasalahan ini, pengabdian masyarakat dilakukan dengan fokus pada sosialisasi penggunaan ChatGPT, model bahasa generatif berbasis kecerdasan buatan, untuk mendeteksi hoaks. Metode pelatihan digunakan dalam kegiatan ini, terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama mencakup pemaparan bahaya hoaks dan cara mendeteksinya dengan ChatGPT, sementara sesi kedua berfokus pada pelatihan praktik menggunakan ChatGPT untuk mendeteksi hoaks. Dengan melibatkan mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum sebanyak 50 peserta, kegiatan ini berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam memanfaatkan teknologi ChatGPT. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa ChatGPT efektif dalam mendeteksi berbagai jenis hoaks, termasuk yang bersifat faktual, opini, dan propaganda. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa ChatGPT tidak sempurna dan memiliki keterbatasan, terutama dalam mendeteksi hoaks kompleks atau bahasa tidak formal. Oleh karena itu, disarankan penggunaan ChatGPT bersama dengan metode verifikasi informasi untuk meningkatkan akurasi. Pentingnya validasi informasi dari sumber terpercaya disoroti dalam abstrak ini. Dengan merinci pertimbangan etika, pentingnya konteks, dan risiko penggunaan ChatGPT, abstrak ini memberikan panduan untuk penggunaan yang bijak dan optimal dari teknologi ini. Penelitian dan pengabdian sebelumnya yang relevan dengan tema ini juga disertakan, memberikan landasan kuat untuk pemahaman latar belakang permasalahan dan isu-isu terkait. Kesimpulannya, kegiatan ini menyoroti potensi besar penggunaan ChatGPT dalam berbagai bidang, namun perlu adanya upaya terus-menerus dalam verifikasi dan validasi informasi untuk memaksimalkan manfaatnya bagi masyarakat.
Copyrights © 2023