Kasus malaria di Pulau Jawa sebagian besar dikarenakan pasien yang putus selama pengobatan dan bertugas ke luar pulau sehingga masih berpotensi kambuh dan menjadi kasus kembali setelah kembali ke daerah asalnya. Kasus malaria di Puskesmas Tegalombo pada tahun 2022, terdapat 2 (dua) kasus jenis vivax. Puskesmas telah melakukan program pengendalian untuk menekan keberadaan vektor malaria seperti larvaciding, penyemprotan/ Indoor Residual Spraying (IRS) dan pengendalian secara fisik. Namun upaya tersebut belum menunjukkan hasil maksimal, sehingga perlu dilakukan usaha pencegahan terpadu. Mengingat perilaku vektor malaria dalam menghisap darah pada malam hari maka upaya untuk memutus kontak dengan nyamuk adalah membiasakan masyarakat untuk tidur memakai kelambu. Metode praktek sangat baik dan cocok untuk meningkatkan keterampilan karang taruna dalam membuat dan memelihara kelambu celup berinsektisida untuk meminimalkan potensi terjadinya penyakit malaria. Pemeliharaan kelambu yang dimaksud adalah pencucian secara benar agar insektisida yang telah diaplikasikan tidak mudah menguap. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kelambu berinsektsida adalah insektisida Icon 25EC dengan komposisi 1:10 dalam air. Selama pelaksanaan praktek, 40 orang karang taruna yang hadir mengikuti dengan baik sehingga pemahaman pembuatan dan pemeliharaan kelambu dapat secara mandiri. Monitoring dilakukan 2 (dua) bulan setelah pelaksanaan pengabdian, didapatkan hasil bahwa karang taruna yang telah dilatih melakukan alih teknologi kepada masyarakat sekitar rumah karang taruna.
Copyrights © 2023