One of the efforts to apprehendthe food sovereigntyis the sovereignty of animal-based food with a beef selfsufficiency program. The main challenge to achieve the beef self-sufficiency is the insufficient of the cattle beef population itself. Increasing cattle beef population can be done through a breeding program with a cheaper and more efficient model. One model that can be developed is the palm oil-cow integration model. Integration of palm-oil-cow has a great opportunity, especially by utilizing the potential area of oil palm plantations in order to support the beef self-sufficiency program in South Kalimantan. This study is intended to identify priority areas for palm oil integration based on the basis of the area with the LQ (Location Quotient) method of oil palm plantation and cattle in South Kalimantan. The priority development area is determined based on the cattle density index by comparing the index of the cow base region with the index of the base area of the oil palm plantation. The results of the study show that the priority areas for the development of palm oil integration are Kotabaru, Tapin, Tanah Bumbu, Barito Kuala and Hulu Sungai Utara Regencies. Abstrak Upaya dalam mewujudkan kedaulatan pangan, salah satunya adalah kedaulatan pangan asal ternak dengan program swasembada daging sapi. Tantangan dalam upaya mencapai swa sembada daging sapi antara lain karena jumlah populasi ternak sapi potong belum mencukupi kebutuhan. Peningkatan populasi sapi potong dapat dilakukan melalui kegiatan pembibitan dengan model pemeliharaan yang lebih murah dan efisien. Salah satu model yang dapat dikembangkan adalah model integrasi sawit sapi. Integrasi kelapa sawit dan ternak memiliki peluang yang besar, terutama dengan memanfaatkan potensi luasan perkebunan kelapa sawit sekaligus dalam rangka menunjang program swasembada sapi potong di Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi wilayah prioritas pengembangan integrasi sawit sapi berdasarkan wilayah basis dengan metode LQ Location Quotient sawit dan sapi di Kalimantan Selatan. Wilayah prioritas pengembangan ditentukan berdasarkan Indek Kepadatan sapi dengan membandingkan indeks wilayah basis sapi dengan indeks wilayah basis sawit. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa wilayah prioritas pengembangan integrasi sawit sapi adalah Kabupa ten Kotabaru, Tapin, Tanah Bumbu, Barito Kuala dan Hulu Sungai Utara.
Copyrights © 2018