Penelitian ini menguraikan dan mengkaji ajaran tasawuf sebagai ekspresi keagamaan, menegaskan bahwa tasawuf adalah komitmen moral dan iman bagi individu yang menjalankan ajaran tersebut dengan saleh. Fungsi utama tasawuf adalah untuk menampung dan menstabilkan komitmen moral orang yang beriman, menciptakan ruang bagi kehidupan rohani. Dengan jiwa yang suci dan bersih, seorang sufi dapat mencapai puncak-puncak capaian sufistik, bahkan melakukan komunikasi dan "menyatu" (ittihad) dengan Tuhan. Proses mencapai puncak-puncak capaian sufistik ini melibatkan perjalanan panjang dan melelahkan melalui berbagai maqam dan hal. Makna maqam dalam konteks ini merujuk pada tahap pencapaian ruhaniah yang mendekatkan seorang sufi kepada Tuhan, hasil dari upaya keras yang dilakukan. Sementara itu, hal menggambarkan suasana batiniah yang senantiasa mengelilingi perasaan seorang sufi dalam setiap maqam, bergerak naik setahap demi setahap hingga mencapai tingkat puncak perjalanannya dalam capaian sufistik. Metode perjalanan menuju puncak capaian sufistik mencakup berbagai tingkatan, seperti mahabbah, ma?rifah, ittihad, hulul, dan wahdat al-wujud. Para sufi menggunakan berbagai metodeologis untuk mencapai tingkat-tingkat tersebut, seperti metode qalb-ruh-sirr untuk mahabbah dan ma?rifah, serta metode al-fana dan al-baqa untuk mencapai itihad, hulul, dan wahdat al-wujud.Bagian Atas Formulir
Copyrights © 2024