<![CDATA[Artikel ini membahas hubungan intensitas membaca dengan kemampuan memahami bacaan siswa kelas II di MI Ma’murotul Husna Plumpungrejo. Hasil wawancara peneliti dengan guru kelas menyatakan bahwa siswa kelas II hanya melalukan kegiatan membaca ketika berada pada saat jam pelajaran saja dan itupun harus diperintah oleh guru sehingga dapat dikatakan mereka membaca dengan tanpa didasari dengan tujuan serta informasi yang mengakibatkan banyak siswa yang memgalami kesulitan dalam hal memahami bacaan. Artikel ini dibuat bertujuan untuk; 1) mendeskripsikan intensitas membaca di MI Ma’murotul Husna; 2) mendeskripsikan kemampuan memahami bacaan siswa di MI Ma’murotul Husna; 3) mendeskripsikan hubungan intensitas membaca dan kemampuan memahami bacaan siswa di MI Ma’murotul Husna. Dalam hal ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain ex-postfacto, instrument yang digunakan adalah angket dan tes yang dilakukan dengan subyek 40 siswa. Program bantuan aplikasi SPSS versi 16.o digunakan sebagai bantuan dalam uji validasi dan reliabilitas. hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Intensitas membaca di MI Ma’murotul Husna berada pada kategori sedang dengan frekuensi 52,5%; 2) Kemampuan memahami bacaan siswa di MI Ma’murotul Husna termasuk dalam kategori sedang; 3) Terdapat hubungan yang signifikan antara keduanya yakni intensitas membaca dengan kemampuan memahami bacaan siswa di MI Ma’murotul Husna dengan nilai koefisien korelasi rank spearman (+) 0,350 dengan sig. (2-tailed) = 0,027<𑎠0,05.]]>
Copyrights © 2023
