PT Pertamina EP Tanjung Field mengembangkan program CSR berbasis pemberdayaam melalui Program Cetak Saring dan Jahit (CETAR) di Kabupaten Tabalong yang terdiri dari kelompok Sablon South Borneo dan Kelompok Jahit Madani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan potensi modal sosial yang ada di dalam kelompok Madani di Desa Masukau, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa studi pustaka, observasi, wawancara mendalam (in-depth interview), dan dokumentasi obyek penelitian. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep modal sosial dari Putnam (2000), mengelompokan modal sosial terdiri dari social capital bonding, social capital bridging, dan social capital linking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk modal sosial di Kelompok Madani berupa social capital bonding, yaitu berupa kerja sama dan gotong royong dalam pelaksanaan program CETAR. Kerja sama dan gotong royong tersebut membentuk ikatan internal di antara anggota kelompok menjadikan program dapat berjalan secara maksimal. Bridging social capital, terwujud dalam bentuk kelompok Jahit Madani yang sekaligus menjadi kelompok arisan. Linking social capital, terwujud dalam bentuk kerja sama pelaksanaan program CETAR (Jahit) dengan beberapa pihak yaitu perusahaan, pemerintah Desa Masukau, dan kelompok tani Desa Masukau. Modal sosial berperan penting dalam eksistensi kelompok Madani.Kata Kunci: Pemberdayaan, Modal Sosial, Kelompok
Copyrights © 2021