cover
Contact Name
Teguh Sandjaya
Contact Email
teguh.sandjaya@unpad.ac.id
Phone
+6281320798295
Journal Mail Official
santoso.tri.rahajo@unpad.ac.id
Editorial Address
Departemen Kesejahteraan Sosial Gedung B Departemen Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik-Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang km 21 Jatinangor, Sumedang Telepon/Fax (022) 7796974, 7796416
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
ISSN : 27751910     EISSN : 27751929     DOI : https://doi.org/10.24198/jppm.v4i1
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (JPPM) adalah publikasi ilmiah yang memuat hasil-hasil penelitian baik pustaka maupun lapangan mengenai bidang praktik pekerjaan sosial, keilmuan kesejahteraan sosial, metode pekerjaan sosial, masalah-masalah sosial dan masalah kesejahteraan sosial, pelayanan sosial, manajemen pelayanan sosial, nilai-nilai dan etika pekerjaan sosial, kebijakan kesejahteraan sosial, serta bidang-bidang lainnya yang menyangkut kemaslahatan masyarakat luas.
Articles 118 Documents
ANALISIS KEUANGAN INDUSTRI KREATIF KECAMATAN ANDIR (Studi Kelurahan Kebon Jeruk) Mohammad Benny Alexandri; Ria Arifianti; Agus Taryana
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v3i1.39425

Abstract

 The existence of the Covid-19 pandemic has disrupted various sectors of human life, including the economic sector  such as Micro, small and medium enterprises (MSMEs) are explicitly feeling the impact. Various policies issued by the government in an effort to stop the spread of the Covid-19 outbreak, require business actors to be able to adapt to the existing situation. The limitation of operating hours which leads to a decrease in income can be said to be one of the most felt impacts by business actors. This is also experienced by creative industry entrepreneurs in Kebon Jeruk Village, Andir District, Bandung City. Creative industry businesses that are driving the economy in Kebon Jeruk Village have stalled due to the Covid-19 pandemic. In response to this condition, various ways are needed to overcome it. One of them is an understanding of financial analysis.The method of community service is to use the method of preparation stages, implementation stages and follow-up stages. The preparation stage begins with discussing the division of the group and the area to be addressed, preparing the things needed to conduct interviews and asking for help from several parties to deliver to the location you want to go to. Stages of implementation After the preparation is complete, the team that has been divided then goes to the location that has been previously determined. Arriving at the creative industry shop in question, the team representative asked for permission to interview and collect some data from there. After getting permission, we then interviewed the owner or employees in the shop. Follow-up stages The follow-up of this activity is to collect interim reports, in the form of interviews and some documentation to serve as a reference for financial analysis.The results obtained are that through financial analysis activities will help business actors in assessing and knowing the financial condition of the business, business actors can find out how far their business is able to survive in the midst of the Covid-19 pandemic situation, in addition to restoring creative industry businesses in the midst of the Covid-19 pandemic situation. Creative efforts are needed through the use of technological developments in disseminating information at this time, it can be used to expand the promotion of a business product, even tourist destinations. Keberadaan pandemi Covid-19 mengganggu berbagai sektor kehidupan manusia, tak terkecuali sektor perekonomian. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) secara eksplisit merasakan dampaknya. Berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam upaya memutus penyebaran wabah Covid-19, mengharuskan pelaku usaha untuk mampu beradaptasi dengan situasi yang ada. Pembatasan jam operasional yang bermuara pada menurunnya pendapatan dapat dikatakan menjadi salah satu dampak yang paling terasa oleh pelaku usaha. Hal ini turut dialami pula oleh pelaku usaha industri kreatif di Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung. Usaha industri kreatif yang menjadi penggerak perekonomian di Kelurahan Kebon Jeruk, tersendat akibat kondisi pandemi Covid-19. Menyikapi kondisi tersebut, dibutuhkan berbagai cara guna mengatasinya. Salah satunya ialah pemahaman akan analisis keuangan.Metode pengabdian pada masyarakat adalah menggunakan metode tahapan persiapan, tahapan pelakasanaan dan tahapan tindak lanjut. Tahapan Persiapan dimulai dengan berdiskusi mengenai pembagian kelompok serta wilayah yang akan dituju, mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk melakukan wawancara dan meminta bantuan beberapa pihak untuk mengantarkan ke lokasi yang ingin dituju. Tahapan pelaksanaan Setelah persiapan sudah matang, tim yang sudah dibagi kemudian berangkat ke lokasi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Sesampainya di toko industri kreatif yang dimaksud, perwakilan tim meminta izin untuk memawancarai dan mengabil beberapa data dari sana. Setelah mendapat izin, selanjutnya kami mewawancarai pemilik ataupun pegawai yang ada di toko tersebut. Tahapan tindak lanjut Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah mengumpulkan laporan sementara, berupa hasil wawancara dan beberapa dokumentasi untuk dijadikan sebagai acuan analisis keuangan.Hasil yang didapat adalah melalui kegiatan analisis keuangan akan membantu pelaku usaha dalam menilai dan mengetahui kondisi keuangan usaha tersebut, pelaku usaha dapat mengetahui sejauh mana usahanya mampu bertahan di tengah situasi pandemi Covid-19, selain itu guna memulihkan usaha industri kreatif di tengah situasi pandemi Covid-19 diperlukan usaha kreatif melalui pemanfaatan perkembangan teknologi dalam menyebarkan informasi pada saat ini, dapat digunakan untuk memperluas promosi suatu produk usaha, bahkan destinasi wisata sekalipun.  
PENINGKATAN LITERASI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI ERA DISRUPSI Hery - Wibowo; Maulana - Irfan
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v2i2.34642

Abstract

ABSTRAKEra Disrupsi pada saat dunia memasuk revolusi industri keempat telah mengubah sebagian besar dimensi kehidupan manusia, termasuk pada bagaimana individu menjalankan usahanya atau berwirausaha. Keterhubungan miliaran individu pada teknologi informasi telah memaksa individu untuk selalu meningkatkan literasinya. Bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)  merupakan salah satu sektor yang rentan terhadap dinamika perubahan serta memerlukan pendampingan dan proses pendidikan yang tepat untuk dapat bertahan dan berkembang. Praktik pengabdian masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Padjadjaran ini mencoba merumuskan tiga literasi utama yaitu literasi peradaban global dan era disrupsi, literasi bisnis digital dan literasi model bisnis yang perlu dimiliki oleh pelaku UMKM untuk menambah kapasitas mereka untuk dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Metode yang dilakukan dalam kegiaan ini menggunakan Action Research  yang dikaitkan dengan tindakan untuk mencapai hasil praktis dan menciptakan bentuk pemahaman baru melalui kegiatan KKN dengan proses pelatihan dilakukan secara daring dengan diikuti oleh 40 pelaku usaha UMKM di berbagai wilayah di kota/kabupaten di Jawa Barat, berbasis lokasi tinggal mahasiswa KKN dengan nara sumber pelaku usaha muda yang sudah menggunakan basis digital dalam implementasi usahanya. Output  dalam kegiatan ini menunjukkan adanya pemahaman dasar mengenai perlunya literasi pengembangan usaha dalam implementasi usahanya.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TRIPLE SKILLING DALAM MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA TERAMPIL DAN PRODUKTIF (Studi Kasus: Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi) Syifa Fauzi Almushally
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v1i1.30954

Abstract

ABSTRAK Pembangunan sumber daya manusia terampil dan produktif menjadi salah satu prioritas utama dalam arah kebijakan Presiden Joko Widodo. Beban pengangguran yang terus bertambah dikarenakan timbulnya ketidakcocokan keterampilan (mismatches) pekerja dengan kebutuhan perusahaan serta otomatisasi akan menjadi ancaman bagi masa depan tenaga kerja di Indonesia. Melalui kebijakan Triple Skilling (skilling, re-skilling, up-skilling) dilakukan upaya – upaya dalam meminimalisir permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia. Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi sebagai salah satu balai latihan kerja yang melaksanakan pelatihan kerja telah mengimplementasikan kebijakan triple skilling dalam 4 kejuruan yaitu Teknik elektronika, Refrigerasi, Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Pariwisata.  Dalam implementasi kebijakan ditemui beberapa permasalahan seperti durasi waktu pelatihan yang cenderung singkat, keberagaman latar belakang pendidikan dan keterampilan peserta pelatihan serta perlunya meningkatkan kompetensi instruktur di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan merupakan penelitian deskriptif.
PERAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK TUNA DAKSA Zagita zilvana Zetta; Hadiyanto Abdul Rachim
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v2i2.33615

Abstract

Anak tuna daksa memiliki kemampuan terbatas yang mempengaruhi kemampuan mereka dalam melakukan sosialisasi. Dukungan sosial diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup anak tuna daksa termasuk perkembangan interaksi maupun sosialisasi anak tuna daksa. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran dukungan sosial terhadap kemampuan interaksi sosial anak tuna daksa. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi kepustakaan dengan memanfaatkan data sekunder. Adapun hasil yang diperoleh dari kajian ini bahwa interaksi sosial anak tuna daksa dipengaruhi oleh banyak faktor yang salah satunya adalah dukungan sosial. Interaksi sosial yang berjalan lancer akan membantu anak dalam mengembagkan dirinya untuk memiliki hubungan dengan orang lain, dan melalui hubungan yang dibangun dengan orang lain, akan membantu anak tuna daksa tumbuh dan berkambang secara normal.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PENGOLAHAN IKAN AIR TAWAR: KUAS JIRAK KABUPATEN TABALONG Athaya Sekar Noviana; Sabrina Hani; Meilanny Budiarti Santoso; Sahadi Humaedi; Nurliana Cipta Apsari; Santoso Tri Raharjo
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v4i2.50095

Abstract

Pemberdayaan perempuan melalui pengolahan ikan air tawar merupakan salah satu upaya yang memanfaatkan sumber kekayaan perikanan yang melimpah. Pada sisi Meskipun begitu, konsumsi ikan belum menjadi budaya di sebagian besar wilayah Indonesia. Keterlibatan perusahaan melalui program tanggung jawab sosial (CSR) merupakan salah satu faktor penting dalam memberdayakan kaum perempuan melalui pengolahan ikan air tawar yang berlimpah. Demikian pulan dengan para pemangku kepentingan lain seperti pemerintah, swasta, media, perguruan tinggi, serta masyarakat itu sendiri sebagai pemangku kepentingan terpenting. Pemerintah memainkan peran penting dalam mengupayakan peningkatan konsumsi ikan, yang salah satunya adalah dengan mendukung keberlangsungan budidaya ikan haruan atau biasa dikenal dengan ikan gabus. Pemerintah bersama perusahaan dan pemangku kepentingan lainnya mengembangkan program-program yang dapat membantu masyarakat yang memiliki potensi ikan haruan dengan membudidayakan dan mengolah ikan untuk meningkatkan taraf ekonomi mereka. Keterlibatan perusahaan, melalui PT. Pertamina EP Asset 5 Tanjung Field ikut andil dalam mengoptimalkan potensi Desa Jirak melalui program CSRnya atau Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (PPM) dengan memberdayakan perempuan 'Kuas Jirak' merupakan singkatan dari Kelompok Usaha Acil Desa Jirak. Pemerintah Kabupaten Tabalong mengumumkan dan menegaskan bahwa Desa Jirak sebagai kampung ikan haruan, karena tingginya potensi dari ikan haruan di Desa Jirak serta banyaknya produksi ikan air tawar. Kerjasama antar pemangku kepentingan merupakan kunci dari kesinambungan program pemberdayaan perempuan melalui budidaya dan pengolahan ikan air tawar. Women's empowerment through freshwater fish processing is one of the efforts that utilize abundant fisheries resources. Even so, fish consumption has not become a culture in most parts of Indonesia. The company's involvement through social responsibility (CSR) programs is one of the important factors in empowering women through the processing of abundant freshwater fish. Thus the conclusion with other stakeholders such as the government, private sector, media, universities, and the community itself as the most important stakeholders. The government plays an important role in trying to increase fish consumption, one of which is by supporting the sustainability of haruan fish farming or commonly known as snakehead fish. The government together with companies and other stakeholders develop programs that can help people who have the potential of haruan fish by cultivating and processing fish to improve their economic level. Company involvement, through PT. Pertamina EP Asset 5 Tanjung Field takes part in optimizing the potential of Jirak Village through its CSR program or Community Empowerment and Development (PPM) by empowering women 'Kuas Jirak' stands for Acil Jirak Village Business Group. The Tabalong Regency Government announced and confirmed that Jirak Village is a haruan fish village, because of the high potential of haruan fish in Jirak Village and the large amount of freshwater fish production. Cooperation between stakeholders is key to the sustainability of women's empowerment programs through freshwater fish cultivation and processing.
KONTROL SOSIAL KELUARGA DALAM UPAYA MENGATASI KENAKALAN REMAJA Fikri Anarta; Rizki Muhammad Fauzi; Suci Rahmadhani; Meilanny Budiarti Santoso
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 2, No 3 (2021): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v2i3.37834

Abstract

Kenakalan remaja merupakan perilaku remaja yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam suatu masyarakat atau disebut juga perilaku menyimpang. Hai ini bisa terjadi karena masa remaja merupakan proses pencarian jati diri yang disertasi kondisi ketidakstabilan emosi pada diri remaja, sehingga berpotensi mendorong remaja melakukan tindak kriminal di dalam masyarakat dan hal ini tentunya tak lepas dari adanya peran kontrol keluarga, yang merupakan lingkungan terdekat dari remaja tersebut. Fenomena ini diangkat untuk menguraikan bagaimana peran keluarga dalam melakukan pengawasan terhadap anak sehingga tergerak untuk melakukan kenakalan remaja. Untuk membahas hal tersebut kita bisa menggunakan teori Kontrol Sosial serta menggunakan jenis/ pendekatan penelitian berupa studi kepustakaan untuk metode penelitiannya. Data yang diambil adalah data yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga dapat menjadi acuan baru di kemudian hari.  Hasilnya adalah dengan menggunakan teori Kontrol Sosial, muncul sebuah pemahaman bahwa lingkungan sekitar, terutama keluarga, berperan dalam melakukan kontrol sosial terhadap remaja sebagai bentuk pengawasan terhadap kenakalan remaja. Sehingga solusi dalam mengatasi permasalahan kenakalan remaja tersebut yaitu dengan melibatkan peran keluarga di dalamnya.
PENGARUH PEER-GROUP TERHADAP PERKEMBANGAN SELF-ESTEEM REMAJA The Influence of Peer Groups on the Development of Adolescent Self-Esteem Arifah Di’Faeni Nurul Asyia; Gabriela Dameni Natalia Sinurat; Nurul Izza Sayyidina Aufa Dianto; Nurliana Cipta Apsari
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 3, No 3 (2022): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v3i3.49286

Abstract

AbstrakMasa remaja identik dengan proses pencarian jati diri setiap individu di mana, banyak sekali aspek di dalam diri seseorang yang mengalami perubahan pada proses tersebut. Sulit bagi remaja untuk melalui fase ini seorang diri, terutama dalam menghadapi dinamika-dinamika pendewasaan yang ada. Untuk itu, remaja akan berusaha mencari dukungan sosial dari sumber-sumber dukungan di sekitarnya. Namun, sumber dukungan primer dari orang tua cenderung akan dilepaskan perlahan-lahan oleh remaja dan beralih kepada sumber dukungan dari teman sebaya. Sumber dukungan dari teman sebaya itu bisa didapatkan remaja melalui peer group. Peer group memiliki pengaruh yang besar dalam diri remaja dalam pembentukan identitas di mana self-esteem juga termasuk di dalamnya. Self-esteem merupakan salah satu komponen penting yang dimiliki setiap individu dalam pembentukan karakter. Artikel ini akan membahas mengenai pengaruh dari peer group pada pembentukan self-esteem pada remaja. Penulis menggunakan metode studi kepustakaan dalam penulisan artikel ini untuk memaparkan mengenai self-esteem pada remaja, peran peer group bagi remaja, dan pengaruh dari peer group pada pembentukan self-esteem pada remaja.  AbstractAdolescence is identical with the process of finding the identity of each individual where there are many aspects in a person who experience changes in the process. It is difficult for teenagers to go through this phase alone, especially in dealing with the existing dynamics of maturation. For this reason, adolescents will try to find social support from support sources around them. However, the primary source of support from parents tends to be released slowly by adolescents and turns to sources of support from peers. The source of support from peers can be obtained by teenagers through peer groups. Peer groups have a great influence on adolescents in the formation of identity in which self-esteem is also included. Self-esteem is one of the important components that every individual has in character building. This article will discuss the influence of peer groups on the formation of self-esteem in adolescents. The author uses the literature study method in writing this article to describe self-esteem in adolescents, the role of peer groups for adolescents, and the influence of peer groups on the formation of self-esteem in adolescents.  
IMPLEMENTASI PROGRAM KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) BERDASARKAN BASIS NILAI KEADILAN DALAM KEBIJAKAN SOSIAL Arie Surya Gutama; Muhammad Fedryansyah; Eva Nuriyah
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 2, No 3 (2021): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v2i3.35872

Abstract

Indonesia Pintar (PIP) program is a government program that aims to provide educational cash assistance aimed at vulnerable elementary, junior high, and high school students after 6-21 years of economic inequality. PIP recipients will receive a Smart Indonesia Card (KIP) which is given as an identity marker as the beneficiary of the PIP program. This research aims to find out the implementation of PIP in various regions in Indonesia, know the obstacles during the program and identify this PIP as a social policy. The results showed that PIP as a social policy has fulfilled equity value as one of the important instruments of social policy, but the implementation of PIP program that receives PIP assistance has not been fully optimal when in the field. Not all children who are eligible to receive assistance in Indonesia can enjoy the educational assistance.
PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA “AEK BEDELEW” LEPAR DI KELURAHAN MANTUNG, KECAMATAN BELINYU KABUPATEN BANGKA Delia Febriana; Putra Pratama Saputra
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v2i1.33439

Abstract

ABSTRAKSeiring dengan perkembangan zaman, sektor pariwisata menjadi salah satu faktor yang patut untuk diperhitungkan, karena sebagai aset yang strategis untuk mendorong pembangunan wilayah yang memiliki potensi alam atau daya tarik wisata. Kecamatan Belinyu memiliki banyak potensi wisata alam yang jika dikelola dengan baik maka mampu meningkatkan perekonomian daerah. Salah satunya wisata aek bedelew yang baru-baru ini viral di media sosial di Bangka, dikelola oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) Greenboys. Pokdarwis greenboys memanfaatkan modal sosial sebagai strategi untuk mengelola destinasi wisata “aek bedelew” agar lebih dikenal luas oleh masyarakat. Pentingnya partisipasi masyarakat memberikan modal sosial dalam menjaga kawasan wisata agar tetap terjaga. Jadi modal sosial merupakan produk relasi manusia sebagai jaringan, norma, nilai, timbal balik dan kepercayaan yang berpotensi pada produktivitas masyarakat untuk pengembangan para anggota suatu kelompok masyarakat yang memungkinkan terjalinnya kerjasama diantara mereka dari suatu desa yang memiliki potensi wisata. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis peran modal sosial dalam pengembangan destinasi wisata aek bedelew itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu menganalisis dan menyajikan data fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data primer dan sekunder berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian modal sosial yang terdapat didalam kelompok sadar wisata (pokdarwis) Greenboys memiliki pengaruh positif dalam mengelola maupun mengembangkan wisata aek bedelew ABSTRACTAlong with the times, the tourism sector is one factor that should be taken into account, because it is a strategic asset to encourage the development of areas that have natural potential or tourist attraction. Belinyu district has a lot of natural tourism potential which, if managed properly, can improve the regional economy. One of them is “aek bedelew” tour which recently went viral on social media in Bangka., managed by the tourism awareness group Greenboys. Tourism awareness Greenboys utilizes social capital as a strategy to manage tourist destinations “’aek bedelew” so that it is more widely known by the public. The importance of community participation in providing social capital in maintaining tourist areas in order to stay awake. So social capital is a product of human relations as a network, norms, values, reciprocity and trust that has the potential for community productivity for the development of members of a community group that allows for cooperation between them from a village that has tourism potential. The purpose of this study was to analyze the role of social capital in the development of “aek bedelew” tourist destination itself. This research uses descriptive qualitative methods, namely analyzing and presenting factual data systematically so that it is easier to understand and conclude. In this study, the data collection techniques used were primary and secondary data collection techniques in the form of interviews, observation and documentation. Based on the results of research on social capital contained in the tourism awareness group Greenboys has a positive influence in managing and developing “aek bedelew” tourism
PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PERLINDUNGAN BAGI PEKERJA MIGRAN Suci Rahmadhani; Rizki Muhammad Fauzi; Soni Akhmad Nulhaqim
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 3, No 2 (2022): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jppm.v3i2.40243

Abstract

Seringkali para pekerja migran mengalami kasus-kasus seperti perbudakan, perdagangan manusia, kerja paksa, korban kekerasan, kesewenang-wenangan, kejahatan atas harkat dan martabat manusia, serta perlakuan yang melanggar hak asasi manusia. Sudah seharusnya, negara memberikan jaminan atas hak, kesempatan, dan juga perlindungan bagi setiap warga negaranya untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang layak, baik di dalam negeri ataupun di luar negeri. Peran pekerja sosial sangat dibutuhkan dalam permasalahan yang dialami oleh para pekerja migran. Artikel ini bertujuan untuk menguraikan peran pekerja sosial dalam memberikan perlindungan sosial bagi para pekerja migran. Artikel ini ditulis menggunakan jenis pendekatan berupa studi kepustakaan untuk metode penelitiannya. Data yang diambil adalah data yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga dapat menjadi acuan baru di kemudian hari. Hasilnya, pekerja sosial khususnya dalam menangani para pekerja migran dapat berperan sebagai advokat, broker, dan enabler atau fasilitator. Pekerja sosial juga memerlukan beberapa keterampilan untuk mendukung perannya tersebut, yaitu keterampilan komunikasi, berpikir kritis, advokasi, dan kompetensi budaya.

Page 1 of 12 | Total Record : 118