Kombinasi antara model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending (CORE) dengan media pembelajaran interaktif berbasis pada teknologi seperti Kahoot diharapkan dapat memberi siswa pengalaman yang berarti saat aktivitas belajar berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending (CORE) berbantuan Kahoot terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa SMA. Jenis penelitian yang dipilih yakni quasi experiment dengan desain posttest only control group design. Populasi meliputi seluruh kelas XI IPS MAN 2 Jember. Hasil uji homogenitas menunjukkan komposisi data heterogen sehingga sampel ditentukan dengan menggunakan purposive random sampling. Hasil dari uji normalitas memperlihatkan bahwa nilai posttest siswa tidak terdistribusi normal. Oleh sebab itu uji Mann-Whitney U dipilih untuk membuktikan hipotesis yang sudah ditentukan. Uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi pada variabel kemampuan berpikir kritis yakni 0.000 dan variabel hasil belajar siswa yakni 0.038 sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak. kemampuan berpikir kritis yang mendapatkan rerata tertinggi terdapat pada indikator memberikan penjelasan sederhana. Variabel hasil belajar menunjukkaan bahwa siswa kelas eksperimen yang mendapat nilai diatas KKM mencapai 54,84%. Persentase ini lebih besar dari kelas kontrol yang hanya mencapai 32,26%.
Copyrights © 2023