Bejo Apriyanto
Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember, Jl Kalimantan 37, Jember 68121, Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor Melalui Manajemen Bencana di Desa Sadu Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Maria Ulfa; Sabrina Auliauz Zahroh; Andini Inka Yuwono; Bejo Apriyanto
MAJALAH PEMBELAJARAN GEOGRAFI Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : DEPARTMENT OF GEOGRAPHY EDUCATION, UNIVERSITY OF JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1085.022 KB) | DOI: 10.19184/pgeo.v6i1.36424

Abstract

Dusun Sungapan Desa Sadu Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung tiap tahunnya mengalami bencana tanah longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena pergerakan tanah yang terjadi di Desa Sadu dengan mengurangi risiko bencana melalui manajemen bencana yang tepat terkait tanah longsor. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode penelitian dengan jenis deskriptif kuantitatif melalui pengumpulan data baik data primer serta data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya potensi bencana tanah longsor di Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung dipengaruhi oleh alam dan manusia yang saling berhubungan. Faktor alam diakibatkan oleh intensitas hujan yang mencapai 70-100 mm/ hari, dengan kemiringan lereng berkisar 21-55%. Tanah di Desa Sadu termasuk ke dalam tekstur tanah lempung pasiran yang bersifat asam sehingga sulit meloloskan air dan tanah akan terbebani dan dengan sifatnya yang masam tidak banyak jenis vegetasi yang bisa tumbuh di atasnya. Selain itu, manusia juga menjadi faktor yang menjadi penyebab terjadinya bencana tanah longsor karena masyarakat melakukan alih fungsi lahan menjadi tambang. Oleh karennya, dibutuhkan suatu penanganan tanggap darurat untuk mengatasi persoalan tersebut dengan melakukan manajemen bencana seperti mitigasi struktural dan mitigasi non-struktural yang bertujuan untuk mengurangi risiko terhadap bencana.
Pengaruh Model Pembelajaran EXO-OLO Task dengan Bantuan Media Spinning Question Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Geografi Siswa SMA Sailah Rizqiyah; Sri Astutik; Bejo Apriyanto; Era Iswara Pangastuti; Elan Artono Nurdin
MAJALAH PEMBELAJARAN GEOGRAFI Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : DEPARTMENT OF GEOGRAPHY EDUCATION, UNIVERSITY OF JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.69 KB) | DOI: 10.19184/pgeo.v6i1.36600

Abstract

Latar belakang dalam penelitian adalah rendahnya kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Hal itu dipengaruhi oleh model pembelajaran yang bersifat klasik dan hanya satu arah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adannya pengaruh model pembelajaran EXO-OLO Task dengan bantuan media spinning question terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain penelitian post test only control design. Lokasi penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Jember dengan materi Pengetahuan Dasar Geografi. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran EXO-OLO Task dengan bantuan media spinning question terhadap kemampuan berpikir kritis berdasarkan nilai sig. uji T-test 0,000 (≤ 0,05) dan hasil belajar siswa berasarkan nilai sig. uji T-test 0,034 (≤ 0,05). Model pembelajaran ini juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa berdasarkan rata-rata hasil post-test kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Kontribusi Pengetahuan Lingkungan Hidup terhadap Pembentukan Sikap Peduli Lingkungan pada Siswa Kelas XII IPS Madrasah Aliyah Negeri 2 Jember Mega Rizka Cendikia; Sri Astutik; Era Iswara Pangastuti; Fahmi Arif Kurnianto; Bejo Apriyanto
MAJALAH PEMBELAJARAN GEOGRAFI Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : DEPARTMENT OF GEOGRAPHY EDUCATION, UNIVERSITY OF JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.723 KB) | DOI: 10.19184/pgeo.v6i1.37611

Abstract

Mata Pelajaran Geografi adalah pelajaran yang menanamkan pendidikan lingkungan. Realita di lapangan siswa hanya menghafal dan memahami konsep materi saja, kurang mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan merupakan salah satu tujuan pembelajaran geografi yang terdapat pada lampiran Permendikbud No. 59 Tahun 2014. Peneliti melakukan observasi awal di MAN 2 Jember mendapatkan hasil ada beberapa siswa yang kurang peduli terhadap lingkungan. Berdasarkan hasil observasi aksi vandalisme banyak dilakukan oleh siswa IPS padahal siswa IPS telah mendapatkan materi tentang pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Tujuan penelitian adalah menganalisis kontribusi pengetahuan lingkungan hidup terhadap sikap peduli lingkungan pada siswa kelas XII IPS MAN 2 Jember. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian ini menggunakan penelitian korelatif atau korelasional. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan terdapat kontribusi yang signifikan pengetahuan lingkungan hidup terhadap sikap peduli lingkungan. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,045 berarti pengetahuan lingkungan hidup memiliki kontribusi sebesar 4,5% terhadap sikap peduli lingkungan siswa MAN 2 Jember.
Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving terhadap Kecerdasan Emosional Peserta Didik pada Pembelajaran Geografi SMA Zulvi Nabilla Setya Dewi; Sri Astutik; Elan Artono Nurdin; Fahmi Arif Kurnianto; Bejo Apriyanto
MAJALAH PEMBELAJARAN GEOGRAFI Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : DEPARTMENT OF GEOGRAPHY EDUCATION, UNIVERSITY OF JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.734 KB) | DOI: 10.19184/pgeo.v6i1.38529

Abstract

Pada saat ini kecerdasan emosional perannya dalam dunia pendidikan belum optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun penerapan model pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran geografi ialah model pembelajaran problem solving yang menjadi alternatif solusi. Tujuannya untuk mengkaji pengaruh model pembelajaran problem solving terhadap kecerdasan emosional peserta didik pada pembelajaran geografi SMA. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Jember, jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu dan desain penelitian post-test only control group design. Analisis data pada uji T-test, data yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil post-test berupa angket kecerdasan emosional peserta didik menunjukkan angka sig 0,000. Kesimpulan penelitian ini bahwa model pembelajaran problem solving berpengaruh secara signifikan terhadap kecerdasan emosional peserta didik pada pembelajaran geografi SMA, yang dibuktikan dengan nilai persentase rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SMA/MA Hoday Ifa; Sri Astutik; Bejo Apriyanto; Muhammad Asyroful Mujib; Fahmi Arif Kurnianto
MAJALAH PEMBELAJARAN GEOGRAFI Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : DEPARTMENT OF GEOGRAPHY EDUCATION, UNIVERSITY OF JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.531 KB) | DOI: 10.19184/pgeo.v6i1.39152

Abstract

Latar belakang dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran yang masih menggunakan model konvensional sehingga mengakibatkan terjadinya beberapa permasalahan diantaranya rendahnya keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran kooperatif STAD terhadap keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan yaitu quasi eksperimen atau eksperimen semu dengan desain penelitian pretest-posttest control group desain.Lokasi pelaksanaan pelaksanaan di MA. Miftahul Ulum Kalisat pada semester genap dengan materi pelajaran “Dinamika Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan”. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran kooperatif STAD berpengaruh signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa yang dibuktikan dengan hasil uji independent T-test yaitu nilai sig. keterampilan berpikir kritis sebesar 0,002 (<0,05) dan nilai sig. hasil belajar siswa sebesar 0,023 (<0,05). Model pembelajaran ini juga mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa yang dibuktikan dengan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Pengaruh Model Project Based Learning Berbasis Social Ourdoor Study Terhadap Keterampilan Observasi dan Hasil Belajar Geografi Siswa SMA Nimas Puspo Retno; Sri Astutik; Elan Artono Nurdin; Bejo Apriyanto; Muhammad Asyroful Mujib
MAJALAH PEMBELAJARAN GEOGRAFI Vol 6 No 2 (2023)
Publisher : DEPARTMENT OF GEOGRAPHY EDUCATION, UNIVERSITY OF JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/pgeo.v6i2.41748

Abstract

Penelitian didasarkan dengan adanya permasalahan kurang maksimalnya keterampilan observasi dan hasil belajar geografi yang disebabkan karna model pembelajaran yang kurang bervariasi dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran project based learning berbasis sosial outdoor study merupakan model pembelajaran yang menekankan pembelajaran diluar kelas dengan memanfaatkan lingkungan sosial masyarakat sebagai objek pembelajaran dengan melaksanakan kegiatan observasi dan menghasilkan sebuah proyek yang dapat mengoptimalkan keterampilan observasi dan hasil belajar geografi. Tujuan dalam penelitian ini untuk melihat adanya pengaruh model project based learning berbasis social outdoor study terhadap keterampilan observasi dan hasil belajar geografi. Penelitian ini merupakan Jenis penelitian kuantitatif dalam bentuk quasi eksperiment dengan desain posttest-only control design yang dilaksanakan di SMA Negeri Umbulsari. Analisis data menggunakan uji independent sample t-test dengan memanfaatkan software SPSS 23 yang dihasilkan nilai sig. keterampilan observasi 0,035 (>0,05) dan hasil belejar geografi 0,001 > (0.05) yang artinya adanya pengaruh yang signifikan dalam penerapan model pembelajaran project based learning berbasis social outdoor study terhadap keterampilan dan hasil belajar siswa geografi.
Pengaruh Model Pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending (CORE) Berbantuan Kahoot Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SMA Taufiq Hidayatul Warid; Yushardi Yushardi; Muhammad Asyroful Mujib; Sri Astutik; Bejo Apriyanto
MAJALAH PEMBELAJARAN GEOGRAFI Vol 6 No 2 (2023)
Publisher : DEPARTMENT OF GEOGRAPHY EDUCATION, UNIVERSITY OF JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/pgeo.v6i2.42028

Abstract

Kombinasi antara model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending (CORE) dengan media pembelajaran interaktif berbasis pada teknologi seperti Kahoot diharapkan dapat memberi siswa pengalaman yang berarti saat aktivitas belajar berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, and Extending (CORE) berbantuan Kahoot terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa SMA. Jenis penelitian yang dipilih yakni quasi experiment dengan desain posttest only control group design. Populasi meliputi seluruh kelas XI IPS MAN 2 Jember. Hasil uji homogenitas menunjukkan komposisi data heterogen sehingga sampel ditentukan dengan menggunakan purposive random sampling. Hasil dari uji normalitas memperlihatkan bahwa nilai posttest siswa tidak terdistribusi normal. Oleh sebab itu uji Mann-Whitney U dipilih untuk membuktikan hipotesis yang sudah ditentukan. Uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi pada variabel kemampuan berpikir kritis yakni 0.000 dan variabel hasil belajar siswa yakni 0.038 sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak. kemampuan berpikir kritis yang mendapatkan rerata tertinggi terdapat pada indikator memberikan penjelasan sederhana. Variabel hasil belajar menunjukkaan bahwa siswa kelas eksperimen yang mendapat nilai diatas KKM mencapai 54,84%. Persentase ini lebih besar dari kelas kontrol yang hanya mencapai 32,26%.