Latar belakang penelitian ini adalah dimana rata-rata siswa kelas II mendapatkan nilai rendah pada mata pelajaran matematika. Siswa juga belum memahami metode berhitung penjumlahan dan pengurangan menggunakan metode jarimatika. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dalam bentuk True Eksperimental Design dengan desain Pre-test Post-test Control-Group Design. Sampel dalam penelitian ini dipilih secara acak yaitu kelompok kelas eksperimen untuk kelas II A dan kelompok kelas kontrol untuk kelas II B. Hasil analisis pada kelas kontrol, diperoleh nilai pre-test terendah 30 dan nilai tertinggi 70 dengan rata-rata 50. Sedangkan nilai terendah post-test 40 dan nilai tertinggi 90 dengan rata-rata 66. Pada kelas eksperimen diperoleh nilai pre-test terendah 35 dan nilai tertinggi 75 dengan rata-rata 59. Sedangkan nilai post-test terendah 70 dan nilai tertinggi 100 dengan rata-rata 83. Berdasarkan analisis uji t menggunakan uji Independent Sample t-Test, dapat diketahui bahwa terdapat nilai rata-rata pada post-test kelas eksperimen sebesar 83,25 dan post-test kelas kontrol sebesar 65,50. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara peningkatan pemahaman berhitung siswa menggunakan metode jarimatika yang menerapkan model Pembelajaran Problem Based Learning dengan yang menerapkan model Konvensional.Kata Kunci: Jarimatika, Penjumlahan dan Pengurangan
Copyrights © 2023