Dalam perkembangan jual beli saat ini, ada beberapa perubahan sistem. Dimana ada yang disebut dengan Kantin Kejujuran, yaitu pembeli mengambil makanan/barang, menaruh uang, dan mengambil kembalian sendiri. Hal itu dilakukan tanpa adanya penjual yang menunggu dagangannya. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada beberapa fakultas di Universitas Pendidikan Indonesia. Adanya Kantin Kejujuran harusnya membantu spiritual mahasiswa meningkat. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep Kantin Kejujuran, pelaksanaan Kantin Kejujuran dan dampak Kantin Kejujuran terhadap spiritual penjual dan pembeli. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Pelaksanaan kantin kejujuran merupakan salah satu upaya peningakatan spiritual mahasiswa dalam empat aspek yaitu kesadaran, kebenaran, pengarahan diri dan bersyukur. Namun berdasarkan tanggapan responden penjual, masih ada unsur ketidakrelaan saat pendapatan tidak sesuai dengan jumlah barang dan menjadi rugi. Artinya, kantin kejujuran belum sepenuhnya menjadi peningkat spiritual mahasiswa, karena masih banyak yang menanfaatkannya dengan berbuat licik seperti tidak membayar atau mengambil kembalian lebih.
Copyrights © 2020