Latar Belakang: Hipertensi menjadi salah satu penyakit yang menjadi faktor risiko terbesar kematian. Hipertensi adalah salah satu penyakit penyerta yang banyak di temukan pada penderita COVID-19, sekitar 15% kasus hipertensi yang terdapat pada pasien COVID-19 (Chang T et all, 2020) dan kejadian hipertensi mayoritas terjadi pada usia lansia sebesar 54,60% (Riskesdas 2018) Diperlukan suatu tindakan non farmakologi untuk menurunkan tekanan darah salah satunya dengan daun kelor. Penelitian ini untuk mendeskripsikan perubahan tekanan darah pada lansia hipertensi yang mengkonsumsi daun kelor.Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subyek pada penelitian ini adalah lansia di Puskesmas Kradenan 1 Kabupaten Grobogan berjumlah 30 orang dengan tehnik sampling : Accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi pengukuran tekanan darah, stetoskop, dan Sfigmomanometer atau Tensimeter, wawancara dan dokumentasiHasil; Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum mengkonsumsi daun kelor, tekanan darah sistole 8 orang (26,7%) mengalami hipertensi derajat 1, dan hipertensi derajat 2 sebanyak 22 orang (73,3%) sedangkan tekanan darah diastole 2 orang (6,7%) mengalami hipertensi derajat 1, 26 orang (86,7% mengalami hipertensi derajat 2 dan 2 orang (6,7%) mengalami hipertensi derajat 3. Tekanan darah pasien sesudah mengkonsumsi daun kelor selama 2 minggu adalah tekanan darah sistole 22 orang (73,3%) mengalami hipertensi derajat 1, dan hipertensi derajat 2 sebanyak 8 orang (26,7%) sedangkan tekanan darah diastole 9 orang (30%) normal, 15 orang (50%) mengalami hipertensi derajat 1, 6 orang (20%) mengalami hipertensi derajat 2Simpulan; Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa daun kelor dapat menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi. Kata Kunci; Tekanan Darah, Daun Kelor, Lansia
Copyrights © 2021