Penelitian ini bermaksud mengetahui cara pengintegrasian noise dan sound dari objek material non pitch melalui DAW (Digital Audio Workstation). Fokus pembahasannya adalah pada penerapan rasio interval yang nantinya disusun menjadi harmoni menggunakan rasio interval equal temperament untuk mendapatkan ‘nada’ sehingga dapat disusun menjadi karya musik tonal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah kesan nuansa harmoni manakala suara yang dipakai berasal dari sumber bunyi non pitch dan bagaimana relevansi prinsip tonalitas selama pembuatan karya. Untuk mengetahuinya, dilakukan metode wawancara dan analisis karya. Hasilnya menunjukkan bahwa responden mendengar kesan harmoni dalam karya, sedangkan kesan timbre melemah manakala pendengar fokus pada aspek frekuensi fundamental dengan amplitudo yang kuat. Dalam konteks karya ini, tidak semua prinsip tonalitas relevan.Kata Kunci: Layering, Sound design, Noise, Equal temperament, TonalThis research intends to find out how to integrate noise and sound from non-pitch material objects through a DAW (Digital Audio Workstation). The focus of the discussion is on the application of interval ratios which will later be arranged into harmony using equal temperament interval ratios to obtain 'tones' so that they can be composed into tonal pieces of music. The purpose of this study is to find out how the nuances of harmony are felt when the sound used comes from a non-pitch sound source and how relevant the principle of tonality is during the creation of works. To find out, interview methods and work analysis were carried out. The results show that the respondent hears a sense of harmony in the work, while the impression of timbre weakens when the listener focuses on aspects of the fundamental frequency with a strong amplitude. In the context of this work, not all of the tonality principles are relevant.Keywords: Layering, Sound Design, Noise, Equal temperament, Tonal
Copyrights © 2023