Temulawak diketahui memiliki sifat sebagai analgetik karena mengandung senyawa kurkumin.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek analgetik pemberian temulawak instan (Curcumaxanthoriza Roxb) pada mencit jantan serta untuk mengetahui dosis efektif instan dan seberapa efektifnyabila dibandingkan dengan asetosal. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus jantan galur Swiss berumur2-3 bulan dengan berat 20-40 gram yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatifdiberi Na-CMC 1%, kelompok kontrol positif diberi asetosal dengan dosis 65 mg/KgBB, kelompokperlakuan pertama, kedua, dan ketiga berturut-tururt diberi temulawak instan 187,5 mg/KgBB; 375mg/KgBB; dan 750 mg/KgBB. Masing-masing kelompok dihitung frekuensi geliat dengan menggunakanmetode geliat. Hasil penelitian menunjukkan temulawak instan dosis 750 mg/KgBB memberikan efekanalgetik pada mencit jantan. Dosis 750 mg/KgBB memberikan efek analgetik yang setara denganpemberian asetosal dalam penurunan jumlah gelia tmencit dan merupakan dosis efektif analgetik.Sedangkan harga IC50 yaitu 700 mg/KgBB.
Copyrights © 2018