Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model spasial terbaik untuk menganalisis pengaruh banyak pemudik/pendatang periode lebaran 2020 terhadap banyak kasus positif covid di Kabupaten Sleman, serta untuk menganalisis adanya autokorelasi spasial dari data area ketetanggaan wilayah terhadap kenaikan kasus positif di Kabupaten Sleman. Banyak kasus positif COVID-19 menjadi variabel terikat dan banyak pemudik/pendatang menjadi variabel bebas pada penelitian ini. Kemudian ditetapkan matriks pembobot queen dan melakukan standarisasi untuk memberi bobot setiap daerah terhadap daerah lainnya. Lalu dilakukan pendugaan parameter efek acak dan efek tetap dengan metode Maximum Likelihood. Dari kedua model yang terbentuk ditentukan model terbaik dengan Uji Hausman. Setelahnya, dilakukan uji asumsi klasik. Sejalan dengan pembentukan model, dilakukan uji autokorelasi spasial dengan Indeks Moran. Hasil uji menunjukkan bahwa kenaikan kasus COVID-19 di Kabupaten Sleman pada periode lebaran 2020 lebih tepat dimodelkan dengan pendekatan spasial lag efek acak. Dari model yang terbentuk, kenaikan kasus COVID-19 di suatu lokasi dipengaruhi secara positif oleh rata-rata lokasi tetangga disekitar sebesar 2,246. Untuk setiap kenaikan 1% pemudik/pendatang yang keluar dan masuk wilayah Kabupaten Sleman berpengaruh pada kenaikan kasus positif COVID-19 sebesar 0,019%. Hasil dari uji pola spasial menunjukkan bahwa terdapat autokorelasi spasial dalam penyebaran virus COVID-19 yang terjadi di Kabupaten Sleman.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022