Optimalisasi model portofolio nonlinear dapat dijadikan acuan investor dalam berinvestasi. Tujuan dari penelitian ini adalah membentuk model portofolio nonlinear pada investasi saham dan menyelesaikan masalah optimalisasi portofolio menggunakan separable programming dan lagrange multiplier. Model portofolio memuat tiga saham terpilih dari Liquid-45 (LQ-45) periode 1 Desember 2014 sampai 28 Desember 2015 melalui Purposivesampling. Separable programming merupakan suatu pendekatan penyelesaian masalah nonlinear dengan mentransformasikan bentuk nonlinear menjadi bentuk linear yang hanya memuat satu variabel. Sedangkan lagrange multiplier merupakan metode penyelesaian optimalisasi dengan membentuk fungsi lagrange. Hasil penyelesaian model nonlinear pada portofolio menggunakan separable programming menunjukkan proporsi dana yang akan diinvestasikan sebesar 30% pada Unilever Indonesia Tbk (UNVR), 30% pada Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan 40% pada Waskita Karya Tbk (WSKT). Sedangkan pada lagrange multiplier sebesar 30,37% pada saham UNVR; 26,61% pada saham TLKM dan 43,001% pada saham WSKT. Lagrange multiplier mempunyai penyelesaian efisien dilihat dari keuntungan dan indeks sharpe yang lebih tinggi daripada separable programming.Kata kunci: optimalisasi, portofolio, separable programming, lagrange multiplier
Copyrights © 2016