ABSTRAK Stunting masih menjadi masalah di Indonesia, termasuk dalam triple burden dengan masalah wasting dan obesitas. Pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk intervensi secara tidak langsung dapat meningkatkan pemahaman dan perubahan perilaku. Kecamatan Gunungsari merupakan daerah lokus untuk penanganan stunting di wilayah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Perlu berbagai upaya untuk mengatasi masalah stunting dengan edukasi gizi untuk pemberdayaan remaja untuk dapat menjadi kader milenial, sehingga dapat menjadi agen perubahan di lingkungan setempat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Desa Jatisela Kabupaten Lombok Barat pada bulan Juli 2023. Kegiatan terdiri dari pelatihan antropometri dan pemberian edukasi gizi seimbang. Peserta kegiatan ini adalah remaja yang berusia 15-18 tahun yang mewakili semua dusun di wilayah Desa jatisela. Edukasi gizi Mengenai materi gizi remaja, ibu hamil dan gizi ibu menyusui dapat meningkatkan pengetahuan kader remaja dari 51% dan menjadi 79%. Hasil penilaian keterampilan Menggunakan alat ukur tinggi badan, panjang badan dan pengukuran berat badan menjadi terampil menggunakan alat untuk semua peserta. Rekomendasi kegiatan tindak lanjut adalah memberikan kesempatan kepada para peserta untuk ikut dalam proses pemberian edukasi dan pengukuran antropometri kepada para kader remaja milenial dengan tujuan untuk screening atau penapisan dini terhadap kejadian stunting. Kata Kunci: Antropometri, Edukasi Gizi, Remaja, Pemberdayaan  ABSTRACT Stunting is still a problem in Indonesia, including the triple burden of wasting and obesity. Community empowerment as a form of intervention can indirectly increase understanding and change behavior. Gunungsari District is the locus area for handling stunting in the West Lombok Regency, West Nusa Tenggara. Various efforts are needed to overcome the stunting problem with nutritional education to empower teenagers to become millennial cadres, so that they can become agents of change in the local environment. This community service activity was carried out in Jatisela Village, West Lombok Regency in July 2023. The activity consisted of anthropometry training and providing balanced nutrition education. Participants in this activity are teenagers aged 15-18 years who represent all hamlets in the Jatisela Village area. Nutrition education regarding adolescent nutrition, pregnant mothers and breastfeeding mothers' nutrition can increase knowledge of adolescent cadres from 51% to 79%. The results of the skill assessment using height, body length and weight measurement tools have become skilled in using tools for all participants. The recommendation for follow-up activities is to provide opportunities for participants to take part in the process of providing education and anthropometric measurements to millennial youth cadres with the aim of screening or early screening for stunting incidents.s. Keywords: Anthropometry, Nutrition Education, Teenager, Empowerment
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024