Tujuan dari pencampuran antara tepung millet kuning (Panicum sp) dan tepung kacang merah (Phaseolus vulgaris L)  ini untuk mengetahui pengaruh terhadap karakteristik bubur bayi ditinjau dari sifat sensori, sifat fisik, dan sifat kimia yang dihasilkan. Kacang merah yang digunakan diharapkan dapat meningkatkan nilai protein dan pisang (Musa paradisiacal var. sapientum L.) diperkirakan dapatmengurangi bau langu. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu variasi proporsi tepung millet kuning dan tepung kacang merah pada bubur bayi.Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis sensori F2 dan F3 tidak berbeda nyata. F2 dipilih karena diharapkan memiliki nilai protein yang lebih tinggi. F2 mempunyai kenampakan yang lebih cerah dibanding kontrol, memiliki aroma yang lebih baik daripada kontrol, tekstur yang lebih lembut daripada kontrol, dan kenampakan keseluruhan yang lebih baik dari kontrol. F2 memiliki  memiliki  nilai  kelarutan  35,19%; nilai  daya  serap  air 3,56%;  nilai  bulk  density  0,68  gr/ml;  oHue  75,92  (Merah Kekuningan), dan memiliki kadar air (%wb) 2,21%; kadar lemak (%db) 2,59%; kadar protein (%db) 10,35%; kadar abu (%db)1,85%; kadar karbohidrat (%db) 85,20%. Kata kunci: bubur bayi, millet, kacang merah, pisang ambon, karakterisasi
Copyrights © 2012