Peradaban semakin tua dan dunia kehilangan pesona auratiknya. Tidak berlebihan jika belakangan ini muncul “gelombang” antusiasme baru untuk mendalami spiritualitas hidup yang bersumber dari institusi “religi” tradisi maupun agama-agama wahyu. Lebih uniknya lagi, ada begitu banyak minat orang-orang moderen untuk mempelajari dan menghayati ajaran, filosofi, dan etika dunia Timur. Rupa-rupanya nilai-nilai dogmatis yang dikembangkan oleh agama wahyu, dipandang telah mencapai titik klimaks. Artinya, orang kemudian berubah menjadi skeptis terhadap dogma-dogma keagamaan yang terkesan abstrak bahkan mengasingkan manusia. Krisis spiritualias hidup di negara Barat, kemudian mendorong orang untuk menggali kembali spiritualitas hidup Timur yang dulunya dianggap sebagai ajaran yang irrasional dan berprasangka pada praktek ritual agama yang berhubungan dengan dunia mistik. Artikel ilmiah sederhana ini dirancang dengan maksud untuk menstimulasi pemahaman yang bersifat holistik mengenai beberapa institusi religius yang berkembang di dalam pranata masyarakat kita. Melalui kesadaran religiositas semacam ini memungkinkan dialog antar umat beragama untuk memperoleh tatanan kehidupan keberagamaan yang diterangi oleh cahaya atau spirit toleransi tanpa “disusupi” tendensi dan pretensi ideologis apa-pun.
Copyrights © 2020