Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

DISKURSUS POSITIVISME DAN KEMUNGKINAN ADOPSI METODOLOGI DALAM RANAH ILMU-ILMU SOSIAL Marianus Ola Kenoba; Katarina Dhiki
Jurnal Education and Development Vol 9 No 2 (2021): Vol.9.No.2.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.074 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i2.2440

Abstract

Pengalaman tercerabutnya manusia dari akar sosio historisnya merupakan efek logis atas pemanfaatan epistemologi positivisme yang cenderung berwatak totaliter. Karakter totaliter di dalam logika positivisme, justru semakin memarjinalkan peran ilmu-ilmu sosial secara kontekstual.Akibatnya, ilmu-ilmu sosial terseret masuk ke dalam krisis pengetahuan yang serius. Jejak krisis ini,sebetulnya sudah dapat teridentifikasi melalui landasan epistemologis maupun landasan metodologisnya. Keterbatasan perangkat metodologis-epistemologis itu-lah yang telah menyebabkan absennya telaahmengenai pengalaman historis-biografis individual.Artikel ini bertujuan untuk menjajaki kemungkinan adopsi metodologi di dalam rumpun ilmu sosial yang mampu menjangkau pengalaman riil manusia dalam konteks historisitasnya. Sementara itu, metode yang digunakan di dalam artikel konseptual ini adalah model penelitian kepustakaan. Hasil riset tekstual ini memperlihatkan bahwa penerapan epistemologi positivisme di dalam ilmu-ilmu sosial telah melahirkan dilema alienasi terhadap manusia. Atas dasar itu-lah, ilmu-ilmu sosial positivis perlu menjajaki metode etnografi mikroskopis dalam bidang ilmu antropologi dan metode biografi imajinatif dalam bidang ilmu sastra. Spirit interdisipliner dan dekolonisasi di dalam aspek metodologis ini, memungkinkan ilmu-ilmu sosial untuk menata kembali narasi sosial secara imajinatif dan semakin mematapkan pijakan epistemologis maupun metodologisnya.
EFEK RASIONALITAS TEKNOLOGIS TERHADAP MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP Marianus Ola Kenoba
Jurnal Education and Development Vol 11 No 1 (2023): Vol.11 No.1. 2023
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.494 KB) | DOI: 10.37081/ed.v11i1.3734

Abstract

Ciri institusional masyarakat moderen adalah pemanfaatan jasa teknologi industri. Teknologi industri diadaptasi untuk menggantikan sistem teknologi klasik yang digunakan pada era pra-moderen. Teknologi klasik, cenderung dipandang secara naif karena keterbatasannya untuk melampaui “hukum” efisiensi dan efektivitas dalam sistem produksi. Oleh karena itu, mekanisme kerja teknologi klasik perlu diperbaharui. Hadirnya teknologi moderen di dalam peradaban, pada awalnya berkontribusi positif bagi umat manusia. Betapapun demikian, penerapan teknologi industri dalam masyarakat Indonesia menuai polemik. Kritik kontekstual mengarah pada problematika hegemoni ideologi teknokrasi. Artikel tekstual ini bertujuan untuk memperlihatkan konsep rasionalitas teknologis dan implikasi logisnya terhadap eksistensi manusia maupun lingkungan hidup (ekologi). Adapun metode yang digunakan pada riset tekstual ini yakni penelitian kepustakaan. Hasil riset memperlihatkan bahwa penerapan teknologi moderen di dalam pengalaman keseharian manusia telah mengasingkan manusia dari lingkungan hidupnya sendiri. Rasionalitas teknologis memiliki andil besar di dalam problem dehumanisasi dan degradasi lingkungan hidup (ekologi). Bagian akhir artikel ini, direkomendasikan agenda mendesak yang perlu didorong. Agenda tersebut yakni adopsi teknologi yang ramah terhadap manusia maupun ekologi di sekitarnya. Muaranya adalah terciptanya atmosfir mutualisme-simbiosis antara manusia, teknologi, dan lingkungan hidup (ekologi).
HISTORIOGRAFI RINGKAS ATAS INSTITUSI-INSTITUSI RELIGIUS Marianus Ola Kenoba
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 5 No 1 (2020): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2020 ( Juni 2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v5i1.1352

Abstract

Peradaban semakin tua dan dunia kehilangan pesona auratiknya. Tidak berlebihan jika belakangan ini muncul “gelombang” antusiasme baru untuk mendalami spiritualitas hidup yang bersumber dari institusi “religi” tradisi maupun agama-agama wahyu. Lebih uniknya lagi, ada begitu banyak minat orang-orang moderen untuk mempelajari dan menghayati ajaran, filosofi, dan etika dunia Timur. Rupa-rupanya nilai-nilai dogmatis yang dikembangkan oleh agama wahyu, dipandang telah mencapai titik klimaks. Artinya, orang kemudian berubah menjadi skeptis terhadap dogma-dogma keagamaan yang terkesan abstrak bahkan mengasingkan manusia. Krisis spiritualias hidup di negara Barat, kemudian mendorong orang untuk menggali kembali spiritualitas hidup Timur yang dulunya dianggap sebagai ajaran yang irrasional dan berprasangka pada praktek ritual agama yang berhubungan dengan dunia mistik. Artikel ilmiah sederhana ini dirancang dengan maksud untuk menstimulasi pemahaman yang bersifat holistik mengenai beberapa institusi religius yang berkembang di dalam pranata masyarakat kita. Melalui kesadaran religiositas semacam ini memungkinkan dialog antar umat beragama untuk memperoleh tatanan kehidupan keberagamaan yang diterangi oleh cahaya atau spirit toleransi tanpa “disusupi” tendensi dan pretensi ideologis apa-pun.
POLITIK DAN NASIONALISME PEMIKIRAN TAN MALAKA TAHUN 1919-1949 Nurhidayanti Nurhidayanti; Samingan Samingan; Marianus Ola Kenoba
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 6 No 2 (2021): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2021 (November 2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v6i2.1465

Abstract

ABSTRAK :Peran tokoh Tan Malaka untuk Indonesia dalam bentuk pemikiran serta sikap nasionalisme yang ditunjukannya menjadi penting untuk diteliti secara mendalam. Masalah yang diteliti di dalam penelitian ini, yaitu: 1) bagaimana biografi Tan Malaka dan karyanya? 2) bagaimana perjuangan politik Tan Malaka di Indonesia? 3) bagaimana nasionalisme pemikiran Tan Malaka di Indonesia?. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) untuk mengetahui biografi Tan Malaka dan karyanya 2) untuk mengetahui perjuangan politik Tan Malaka di Indonesia 3) untuk mengetahui nasionalisme pemikiran Tan Malaka di Indonesia. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah (Historical Methods). Langkah-langkah dalam penelitian metode sejarah meliputi: heuristik, verifikasi (kritik sumber), interpretasidan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tan Malaka terlahir dan berasal dari ranah Minang yang subur dan asri.Sejak belia, Tan Malaka menunjukan tipikal pribadi yang berkemauan keras dan agamis.Tan Malaka di didik di dalam lingkungan keluarga yang taat pada agama.Berbekal pengetahuan yang diperoleh selama mengeyam pendidikan di Belanda, telah memungkinkan untuk mendobrak sistem pengetahuan politiknya.Ketika kembali ke Indonesia, Tan Malaka memiliki semangat perjuangan yang tinggi untuk menentang kolonialisme serta imperialisme Belanda yang menduduki Indonesia.Gagasan-gagasan tertulis tokoh nasional ini memperlihatkan bahwa Tan Malaka adalah seorang nasionalis sejati.  
UTOPIA MODERNITAS: Pembangunanisme, Netralitas Negara, dan Demokrasi Ekonomi Marianus Ola Kenoba
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 7 No 1 (2022): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v7i1.1825

Abstract

Konsep pembangunan lahir dari keprihatinan moril negara-negara maju atas kondisi sosial dan politik ekonomi di negara-negara sedang berkembang. Namun, pembangunan yang diharapkan mampu menciptakan iklim demokrasi (ekonomi) tersebut justru berkembang ke arah ketergantungan struktural. Manuskrip paper tekstual ini bertujuan untuk memperlihatkan dimensi utopia dalam konsep pembangunan, netralitas negara, dan “politik” demokrasi ekonomi. Riset tekstual ini menggunakan metode hermeneutika kritis aliran Gadamerian. Pilihan logis terhadap metode hermeneutis kritis, bertolak dari fakta bahwa seluruh data di dalam riset ini bersumber dari teks-teks tertulis. Kategori teks tertulis berupa text book dan paper-paper jurnal yang relevan. Sumber data diperoleh dari perpustakaan, jurnal nasional berreputasi, dan jurnal internasional. Sesudah data tersedia, langkah selanjutnya adalah tindakan pembacaan secara kiritis atas teks dan mendeskripsikan kembali hasil pembacaan tersebut secara logis. Riset tekstual ini menemukan bahwa konsep pembangunan merupakan bagian dari utopia yang ditawarkan oleh negara-negara maju. Konsep pembangunan yang mulanya dipahami sebagai instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, justru berubah menjadi ideologi penguasaan. Lebih dari itu, posisi manusia adalah obyek ekspansi pasar di dalam keseluruhan desain proyek pembangunan. Jadi, ideologi kapitalisme moderen telah menggiring manusia pada problem keterasingan yang bersifat eksistensial.
IDENTIFIKASI KATEGORI MAKANAN TABU PADA KAUM PEREMPUAN SUKU WALING (ANALISIS ETNOGRAFIS DI DESA DESA NGAMPANG MAS KECAMATAN BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR) Vilomena Sanung; Marianus Ola Kenoba; Karolus Charlaes Bego
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 7 No 2 (2022): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v7i2.2427

Abstract

Permasalahan pokok yang diajukan dalam penelitian ini adalah:Apa saja jenis makanan yang ditabukan bagi kaum perempuan suku Waling?. Tujuan Penelitian ini yakni untuk mengetahui jenis makanan yang ditabukan bagi kaum perempuan suku Waling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupaobservasi, wawancara, dan dokumentasi. Sementara itu, teknik analisis data dalam penelitian ini diawali dengan pengumpulan data, reduksi data (data reduction), pemaparan data (display data) dan penarikan kesimpulan. Temuan penting penelitian lapangan menunjukan bahwa masyarakat suku Waling memiliki sistem keyakinan adat yang berasal dari para leluhur. Sistem keyakinan ini diwariskan secara turun-temutun.Salah satu sistem keyakinan yang diwariskan itu berupa pantangan makanan yang wajib dijalankan oleh kaum perempuan suku Waling. Secara umum dalam sistem adat istiadat orang Manggarai,hang helang tidak boleh dimakan oleh kaum perempuan.Jika kaum perempuan suku Waling makan makanan sesajian yang harusnya dikhususkan bagi arwah nenek-moyang, maka diyakini akan terjadi sesuatu yang buruk. Misalnya, apabila kaum perempuan suku Waling makan makanan yang ditabukan bagi mereka, maka subyek bersangkutan bisa menjadi orang yang tidak bisa berbicara atau bisu.
STRATEGI BERTAHAN HIDUP PADA KOMUNITAS PETANI SAWAH TADAH HUJAN (Studi Kualitatif di Lecem Desa Wae Renca Kecamatan Cibal Barat Kabupaten Manggarai) Yohana Sumiyati Jelita; Marianus Ola Kenoba; Maria Gorety Djandon
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 8 No 1 (2023): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v8i1.2944

Abstract

PRAKSIS KONSERVASI ALAM PADA ETNIS LAMAHOLOT: PARADIGMA ECO-RELIGI Kenoba, Marianus Ola; Bala, Alexander
Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 15, No 2 (2021): Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v15i22021p291-304

Abstract

The discourse of traditional ecological knowledge and nature conservation in an eco-religious perspective is an essential issue to studie. This is because collective memory determines the relationship between environment, the Creator, humans, and the surrounding ecosystem. The purpose of this study is to explore the local wisdom of the Lamaholot ethnic that are still visible. The research method used qualitative approach with critical hermeneutic data presentation. Literature study is used to obtain data. The data were analyzed using the Gadamerian hermeneutic approach. The resulst showed that most of the Lamaholot ethnic communities live from and in agricultural culture. When opening new land for the agricultral area, it is always preceded by the practice of special rites that support farming activities. The agricultural culture practiced by the Lamaholot ethnicity is not a type of exploitative culture but is a representation of symbiotic mutualism. More than, farming rituals, mythology, fables, totems, taboos and metaphors in the Lamaholot ethnic agrarian culture are part of a very rich plus genius religious ecological folklore.Diskursus mengenai pengetahuan tradisional dan konservasi alam dalam persepktif eco-religi menjadi isu yang menarik untuk diteliti. Sebab, ingatan kolektif itulah yang menentukan relasi antara alam, Sang Pencipta, manusia, dan ekosistem lingkungan di sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah menggali kearifan lokal etnis Lamaholot yang masih nampak. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan pemaparan data secara hermeneutis kritis. Studi pustaka digunakan untuk memperoleh data. Analisis data menggunakan pendekatan hermeneutik Gadamerian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat etnis Lamaholot hidup dari dan dalam kultur agrikultural. Saat membuka lahan baru untuk area ladang, selalu didahului dengan praktik ritus-ritus khusus yang menunjang aktivitas berladang. Kultur agrikultural yang dipraktikkan oleh etnis Lamaholot bukanlah sebuah tipe kultur eksploitatif melainkan bercorak mutualisme simbiosis. Lebih dari itu, ritual-ritual perladangan, mitologi,  fabel, totem, tabu-tabu dan metafora di dalam kultur agraris etnis Lamaholot merupakan bagian dari folklor ekologi religius yang sangat kaya plus genius.    
EKSES RASIONALITAS INSTRUMENTAL: PRAGMATISME, TEKNOKRASI DAN KETERASINGAN MANUSIA Marianus Ola Kenoba; Safina Husen; Susana Windira Uma
JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT Vol 12 No 1 (2024): Vol 12 No 1 Januari 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v12i1.5440

Abstract

Manusia adalah makluk yang unik sebab sejak masa praeksistensinya dibekali dengan kemampuan bernalar. Kemampuan bernalar ini-lah, yang kemudian menjadi entitas pembeda dengan makluk lainnya. Melalui akal budinya, manusia berinovasi menciptakan teknologi moderen untuk menaklukan alam. Dengan demikian, seluruh tindakan manusia selalu didasari oleh pilihan-pilihan rasional. Lebih dari itu, tindakan manusia tidak semata-mata distimulasi oleh opsi nilai-nilai sosial yang mengikatnya secara sosial. Bahkan, ada tendensi bahwa pertimbangan dominan tindakan manusia secara sosiologis lebih berorientasi pada rasionalitas sarana atau rasionalitas instrumental. Bekerjanya rasionalitas instrumental di dalam pikiran manusia, sebetulnya didasari oleh filsafat pragmatisme. Kata kunci utama dalam epistemologi pragmatisme adalah pengalaman empiris. Pengalaman empiris menuntut hadirnya bukti yang dapat diindrai oleh kelengkapan indrawi manusia. Jadi, pragmatisme telah membidani lahirnya sebuah diskursus intektual baru yakni teknokrasi. Teknokrasi merupakan sebuah diskursus moderen yang dihasilkan dari ketertundukan struktur intersubjektivitas manusia atas hegemoni dan dominasi ”logika” teknologi moderen. Paper ini bertujuan untuk menunjukan ekses-ekses logis atas pemanfaatan rasionalitas instrumental, filsafat pragmatisme, dan teknokrasi terhadap eksistensi manusia. Metode yang digunakan pada riset tekstual ini yakni hermeneutika kritis. Hasil riset menunjukan bahwa piranti saintisme yang tampil dalam “wajah” rasionalitas instrumental, pragmatisme, dan teknokrasi telah memungkinkan terjadinya patologi alienasi eksistensial terhadap manusia.
Konstruksi Makna Historis Dalam Tradisi Pi’i Pato (Studi Etnografi Pada Masyarakat Desa Ria I Kecamatan Riung Barat Kabupaten Ngada) Mberang, Gregorius; Kenoba, Marianus Ola; Wati, Fatma
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 9 No 2 (2024): Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v9i2.5252

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) Apa makna yang terkandung dalam tradisi Pi’i Pato pada masyarakat Desa Ria I Kecamatan Riung Barat Kabupaten Ngada. 2) Bagaimana upaya-upaya masyarakat Desa Ria I Kecamatan Riung Barat Kabupaten Ngada dalam mempertahankan ritual tradisi Pi’i Pato. Tujuan dalam ruang lingkup penelitian ini adalah: 1) Mengetahui makna yang terkandung dalam tradisi Pi’i Pato pada masyarakat Desa Ria I Kecamatan Riung Barat Kabupaten Ngada. 2) Mengetahui upaya-upaya masyarakat Desa Ria I Kecamatan Riung Barat Kabupaten Ngada dalam mempertahankan ritual tradisi Pi’i Pato. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci 3 orang dan informan pendukung 7 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu: 1) Pengumpulan Data, 2) Reduksi Data, 3) Penyajian Data 4) Penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Dalam pelaksanaan tradisi Pi’i Pato terdapat makna historis, makna religius, makna budaya, makna pendidikan, makna bersyukur. 2) Upaya-upaya masyarakat dalam mempertahankan tradisi Pi’i Pato yaitu: dengan melibatkan masyarakat, melalui lembaga keluarga